Menelisik Kondisi Halte Bus TMB di Jalan Raya Cinunuk Bandung

“Kalau macet saya kira bukan hanya karena halte tapi memang jalur ini harus ada alternatif. Memang bus kadang berhenti di sembarang tempat, kalau halte berfungsi mungkin berhentinya di satu titik,” tukasnya.

BACA JUGA: Dishub Kota Bandung Terseret Korupsi, Kinerja Jadi Tumbal

Diketahui, selain sudah lama tak befungsi, halte bus TMB yang dibangun di trotoar jalan dan pinggir sungai itu, kini keberadaannya kerap jadi tempat pembuangan sampah.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, halte pemberhentian bus yang berdiri di pinggir Jalan Raya Cinunuk itu, terlihat kondisinya cukup memprihatinkan.

Fasilitas umum tersebut mulai dari pintu hingga kaca sudah tidak terpasang dan kondisi Halte tertutup rindangnya ranting pohon.

Tidak ada kursi tunggu atau papan layar informasi. Kondisi tersebut membuat halte seakan hanya menjadi hiasan pinggir jalan bagi pengendara yang melintas.

Karena hanya menjadi satu-satunya tempat pemberhentian kendaraan umum, beberapa orang terpaksa tetap menggunakan halte sebagai tempat menunggu.

Kedatangan angkutan kota (angkot) atau bus tetap menjadi harapan masyarakat, meski harus berdiri di luar halte karena kondisinya yang tak nyaman digunakan sebagai fasilitas umum.

Sementara itu, sejumlah Ketua RW di Desa Cinunuk, mengeluhkan terkait kondisi halte bus TMB yang sudah tak berfungsi dan kumuh tersebut.

“Sebelumnya kita apresiasi dan mengucapkan terima kasih ke dinas terkait, Pemkab Bandung telah menata tugu batas kota di Cibiru dan memperbaiki PJU,” ujar perwakilan sejumlah Ketua RW, Yayan Sofyan.

BACA JUGA: Jalur Cileunyi – Cibiru Kerap Macet, Bupati Bandung: Tak Ada Terminal Representatif

Pria yang menjabatani posisi Ketua RW 21, Desa Cinunuk itu pun mengapresiasi langkah Satpol PP Cileunyi yang telah membersihkan spanduk, baliho dan banner sejumlah partai politik (Parpol) sebelum masa kampanye yang dipasang tak beraturan.

“Hanya yang jadi ganjalan, mengapa halte TMB di Jalan Raya Cinunuk tetap dibiarkan berdiri dan kumuh?,” keluhnya.

Sofyan menilai, keberadaan halte bus TMB saat ini benar-benar kumuh, merusak estetika dan mengundang kemacetan lalu lintas dan kerawanan kecelakaan lalu lintas (KLL).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan