Sejarah Nakba 1948, Malapetaka Terulang Kembali di Era Modern

Pada pertengahan tahun 1950-an, populasi Palestina di dalam wilayah Israel menjadi sekitar 195.000 jiwa. Antara tahun 1948 dan pertengahan 1950-an, sekitar 30.000 atau 15 perssen dari populasi, diusir ke luar perbatasan negara baru tersebut.

BACA JUGA: Erdogan Ungkap Turki Siap Nyatakan pada Dunia Bahwa Israel Sebagai Negara Penjahat Perang

Semenjak Zionis memenuhi mimpinya untuk menciptakan ‘negara Yahudi’ di Palestina pada tahun 1948, proses pembersihan etnis dan pengusiran penduduk Palestina tidak pernah berhenti hingga saat ini. Selama perang Arab-Israel 1967, yang dikenal dengan Naksa (kemunduran), Israel menduduki wilayah Palestina yang tersisa di Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza, dan terus menduduki wilayah tersebut hingga detik ini.

Sebelumnya, rencana pembagian wilayah PBB, telah memberikan jatah 55 persen kepada Israel. Namun, hari ini Israel menguasai lebih dari 85 persen wilayah bersejarah Palestina.

Naksa menyebabkan pengungsian sekitar 430.000 warga Palestina, setengahnya berasal dari wilayah yang diduduki pada tahun 1948, menjadi pengungsi dua kali. Pada peristiwa Naksa, pasukan Israel menggunakan taktik militer yang melanggar hukum Hak Asasi Internasional, seperti serangan terhadap warga sipil dan pengusiran. Sebagian besar pengungsi melarikan diri ke negara tetangga Yordania dan sebagian lainnya ke Mesir dan Suriah.

Sumber: Middle East Institute

Kondisi Palestina Saat Ini

Lebih dari tiga juta penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menghadapi pembongkaran rumah, penangkapan, dan pengusiran ketika Israel memperluas lebih dari 100 koloni khusus Yahudi. Pergerakan warga Palestina dibatasi oleh pos-pos pemeriksaan militer dan Tembok Pemissah yang menghalangi mereka untuk bepergian dengan bebas.

Jalur Gaza, tempat tinggal sekitar dua juta orang Palestina, telah berada di bawah pengepungan Israel selama lebih dari satu dekade di mana Israel mengendalikan ruang udara, laut, dan perbatasan; Jalur Gaza juga telah menyaksikan tiga kali serangan Israel yang telah membuat daerah tersebut hampir tidak dapat dihuni.

Sejak diberdirikannya Israel, tidak ada kota atau kota baru Palestina yang dibangun dalam perbatasannya. Berbeda dengan 600 kota Yahudi yang telah dikembangkan. Satu juta orang Palestina telah ditangkap oleh Israel, menurut Biro Pusat Statistik Palestina. Sekitar 100.000 rumah warga Palestina telah dihancurkan (tidak termasuk perang Nakba atau Gaza).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan