Saat KTT OKI Menlu Turki Ajak Negara Muslim untuk Menekan Israel Akhiri Perang

JABAR EKSPRES – Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Hakan Fidan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-15 di Banjul, Gambia, pada Sabtu (4/5), mendesak negara-negara Muslim untuk menekan Israel agar mengakhiri penindasan terhadap warga Palestina serta mendukung solusi dua negara.

Fidan menegaskan bahwa perselisihan ini bukan hanya urusan internal, tetapi juga tentang darah rakyat Palestina yang harus dihentikan.

Dia menekankan bahwa perlawanan terhadap pendudukan Israel adalah perjuangan global melawan penindasan.

Fidan meminta komunitas Muslim global untuk bersatu membela Palestina dan menegaskan bahwa pelanggaran hukum internasional harus berujung pada konsekuensi.

BACA JUGA: ICC Menuntut untuk Menghentikan Upaya Intimidasi Terhadap Pejabat Israel

Menlu Turki itu menekankan pentingnya diplomasi namun juga siap menggunakan kekuatan bila diperlukan.

Fidan mengingatkan akan bahaya perpecahan dalam komunitas Muslim, menekankan bahwa persaingan regional tidak boleh mengorbankan perjuangan Palestina.

Dia memperingatkan bahwa Israel adalah satu-satunya yang akan memperoleh manfaat dari situasi tersebut.

Fidan menekankan harapan masyarakat Muslim untuk hasil konkret dari KTT di Banjul dan menyatakan bahwa pengakuan Palestina oleh lebih banyak negara akan membahayakan Israel.

Dia menegaskan perlunya OKI berusaha agar Palestina mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.

KTT tersebut, dihadiri oleh 57 kepala negara anggota OKI, berlangsung hingga Minggu dengan fokus pada persatuan, solidaritas, dan pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA: ICC Keluarkan Surat Penangkapan, Ini Ancaman Israel pada Palestina

Salah satu isu utamanya adalah situasi terkini di Palestina dan perang di Jalur Gaza, yang telah menelan korban lebih dari 34.000 orang.

Selama KTT, tiga dokumen utama akan dibahas, termasuk rancangan resolusi Palestina, rancangan pernyataan Banjul, dan rancangan dokumen akhir, untuk disampaikan kepada Dewan Menteri Luar Negeri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan