Masuki Hari Keempat, Pencarian Bocah yang Lompat ke Sungai Citarum Masih Nihil

JABAR EKSPRES – Tim SAR gabungan di hari keempat masih melakukan pencarian seorang bocah yang tenggelam di Sungai Citarum, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Diketahui, bocah bernama Rapi Febriano (13), warga asal Desa Mandalasari, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tenggelam dan terbawa arus di Sungai Citarum, pada Kamis, 2 November 2023 kemarin.

Korban dilaporkan tenggelam dari atas perahu rakit di area Sungai Citarum yang masuk wilayah Kampung Cirumah, Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat. Ia loncat dari atas perahu lalu terbawa deras air sungai.

BACA JUGA: Bolos Sekolah Malah Main di Sungai Citarum, Siswa SMP Tenggelam Usai Lompat dari Rakit

Hingga hari keempat, upaya pencarian belum menemukan titik terang. Sebab, berbagai kendala pencarian terjadi. Salah satunya, yaitu area sungai Citarum dipenuhi oleh gulma atau eceng gondok.

“Saat perahu tengah melakukan manuver pencarian, eceng gondok menjadi penghambat proses itu. Selain itu, arus sungai pun lumayan deras,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Jarot Prasetyo saat dihubungi, Minggu, 5 November 2023.

Dia menjelaskan, di hari keempat ini, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan 2 LCR Perahu Karet dan JQR. Hal itu dilakukan untuk mengurai eceng gondok yang menutupi area Sungai Citarum.

“Selain perahu, ada tim gabungan pun menurunkan 2 unit Canoe Inflatable dari BFRAD dan FAJI Cianjur. Hari ini, kita fokus memecah perairan yang dipenuhi eceng gondok,” katanya.

BACA JUGA: Hendak Latihan Badminton, Seorang Pelajar MAN 2 Ciamis Tewas Adu Banteng

Sebelumnya, pada hari ketiga, tim SAR gabungan telah memanfaatkan teknologi pesawat nir awak atau drone untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam.

Pesawat drone diharapkan bisa melakukan pengamatan visual area Sungai Citarum secara luas. Pasalnya, kondisi sungai di wilayah itu cukup lebar dan memiliki aliran cukup deras.

“Kita juga telah memperluas area pencarian dari titik awal korban tenggelam. Kita fokus di bagian hilir, karena kondisi sungai mengalir deras kemungkinan korban terbawa,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan