JABAR EKSPRES – Persoalan sampah di Kota Cimahi masih menjadi upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah kota guna meminimalisir sampah. Masa darurat sampah kini diperpanjang, sehingga masyarakat diminta untuk partisipasinya dalam memilah sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Chanifah Listyarini, mengatakan keberhasilan Kota Cimahi dalam menangani persoalan sampah tak luput dari kerja sama dari masyarakat.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi, bagaimana masyarakat tetap taat melakukan Grak Ompipah gerakan sampah dari rumahnya masing-masing,” ucapnya pada awak media, Jumat, 3 November 2023.
Baca Juga:Bandara Husein Sastranegara Masih Melayani Dua Rute PenerbanganKasus Penipuan Berkedok Arisan, Oknum Mahasiswi Unisba Diduga Raup Rp2 Miliar!
Kunjungan Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi ke TPA Pasar Atas Cimahi pada Kamis, 2 November 2023, bertujuan untuk meninjau tempat penggilingan sampah lalu dilanjutkan dengan peninjauan pembangunan TPS di Santiong.
Dicky mengatakan, saat ini dengan jumlah penduduk Kota Cimahi sebanyak 566 ribu jiwa memproduksi sampah sebesar 226 ton perhari.
“Produksi sampah di Kota Cimahi 226 ton perhari dengan jumlah penduduk 556 ribu jiwa. Dari 226 ton itu pada saat TPA Sarimukti masih normal, Cimahi mendapat jatah membuang sampah sebanyak 170 ton per hari. 56 ton sisanya, kita olah sendiri mulai dari RT dan RW masing-masing,” ucap Dicky.
Pembangunan TPS Santiong, menjadi harapan untuk Kota Cimahi agar kedepannya tidak bergantung pada TPA Sarimukti.
