Selama Januari hingga September 2023, Dinkes Catat 13 Ribu Kasus DBD di Jabar

JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat  kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti telah mencapai 13.844 dengan angka kematian sekitar 90 orang selama periode 2023.

Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jabar Yudi Koharudin mengungkapan, dari angka tersebut kasus terbesar terjadi di Kota Bandung.

“Yang paling tinggi saat ini ada Kota Bandung dengan 1.670 kasus, terus Kabupaten Bogor 1.263 kasus, dan Kota Bekasi 12 kasus (DBD),” ucapnya saat dikonfimasi, Rabu (18/10).

BACA JUGA: Megawati Umumkan Cawapres Ganjar Hari Ini, Diisukan Berinisial M?

Menurutnya, tren kasus DBD di Jabar selama periode 2023 dinilai telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu.

“Tapi kalau lihat trend dibandingkan tahun 2022 (lalu) memang turun trennya (kasus DBD). Jadi angka kasus dan kematian turun (di 2023) karena di tahun 2022 (kemarin), itu sampai 36.608 kasus dan kematiannya 305 orang,” ungkapnya

Maka dari itu, untuk mengantisipasi agar kasus DBD di Jabar di tahun 2023 ini tidak semakin meluas, Yudi mengaku akan segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kabupaten kota untuk kembali meningkatkan kewaspadaannya.

“Kami sudah memberikan informasi terkait El Nino tentang kewaspadaan DBD. Kita akan segera menyusun surat edaran kaitan dengan jelang musim hujan,” ujarnya.

Ia juga mengaku akan melakukan pembagian alat deteksi kasus DBD ke sejumlah Puskemas.

“Jadi kalau ada anak yang sakit panas tidak turun selama tiga hari, itu harus datang ke pasyankes jangan-jangan itu DBD. Kemudian kita juga akan membagikan larvasida atau abate untuk ditaburkan ke tempat penampungan air yang memang tidak bisa dicuci seminggu sekali,” pungkasnya

Untuk diketahui, berdasarkan data yang diberikan oleh Dinkes Jabar selama periode Januari – September 2023 kemarin kasus DBD terbesar terjadi di Kota Bandung dengan total angka sebanyak 1.670 dan angka kematian sebanyak 7 orang.

Sedangkan untuk kasus terendah, Dinkes Jabar mencatat bahwa terjadi di Daerah Kota Banjar dengan total angka sebanyak 32 dan angka kematian sekitar 1 orang

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan