Serangan Drone Tragis Merenggut 80 Nyawa dan Melukai 240 Orang dalam Upacara Wisuda Militer Homs

JABAR EKSPRES – Sebuah serangan pesawat tak berawak yang dahsyat mengguncang sebuah acara kelulusan militer yang padat penduduk di kota Homs, Suriah, yang mengakibatkan 80 orang tewas dan 240 orang terluka.

Insiden ini merupakan salah satu serangan paling mengerikan baru-baru ini terhadap tentara rezim, yang telah terlibat dalam konflik sipil yang berkepanjangan selama lebih dari satu dekade.

Serangan yang memilukan ini terjadi pada hari Kamis, merenggut nyawa warga sipil, termasuk enam anak-anak, dan personil militer.

Kekhawatiran membayangi bahwa jumlah korban tewas dapat melonjak, mengingat banyak korban terluka yang masih berada dalam kondisi kritis, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan rezim, Hassan al Ghabash.

BACA JUGA: Kebakaran Tragis Merenggut Nyawa dan Melukai Puluhan Orang di Gedung Perumahan Mumbai

Menurut militer Suriah, pesawat tak berawak yang sarat dengan bahan peledak dengan kejam menargetkan pertemuan tersebut, yang dipenuhi oleh para perwira muda dan keluarga mereka, tepat ketika acara tersebut akan berakhir.

Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik entitas tertentu, pihak militer menuding para pemberontak yang “didukung oleh pasukan internasional yang dikenal” sebagai dalang dari serangan tersebut.

Mereka juga bersumpah untuk merespons dengan kekuatan yang tak kenal menyerah terhadap organisasi-organisasi teroris tersebut, di mana pun mereka berada.

Saat konflik di Suriah memasuki tahun ke-13, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi mengerikan ini.

BACA JUGA: Belasan Orang Meninggal Hingga Ratusan Orang Hilang dalam Banjir Bandang di India

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan “keprihatinan yang mendalam” terkait serangan drone Homs, bersamaan dengan laporan-laporan tentang penembakan balasan di barat laut Suriah, seperti yang disampaikan oleh juru bicaranya, Stephane Dujarric.

Sebagai tanggapan, Damaskus mengumumkan masa berkabung selama tiga hari yang akan dimulai pada hari Jumat.

Perlu dicatat bahwa Homs terletak jauh di dalam wilayah yang dikuasai oleh rezim, jauh dari garis depan di mana bentrokan antara rezim dan oposisi sering terjadi.

Setelah serangan pesawat tak berawak tersebut, pasukan Suriah memulai penembakan terhadap desa-desa di provinsi Idlib yang dikuasai oposisi di barat laut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan