Serangan Drone Tragis Merenggut 80 Nyawa dan Melukai 240 Orang dalam Upacara Wisuda Militer Homs

BACA JUGA: Amerika Serikat Dorong Arab Saudi dan Israel Kembali Jalani Hubungan, Bagaimana Nasib Palestina?

Di kota Al Nayrab dan Sarmin, yang terletak di sebelah timur kota Idlib, sedikitnya sepuluh warga sipil mengalami luka-luka, menurut Helm Putih, organisasi pertahanan sipil yang beroperasi di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai oposisi.

Pasukan rezim terus menggempur daerah-daerah lain di kantong oposisi. Sebelum serangan pesawat tak berawak di atas Homs, militer Suriah menggempur sebuah desa di wilayah yang sama, merenggut nyawa sedikitnya lima warga sipil, seperti yang dilaporkan oleh para aktivis dan petugas tanggap darurat.

Sebagian besar dari sekitar 4,1 juta orang yang tinggal di barat laut Suriah menjalani kehidupan yang dirusak oleh kemiskinan, keberadaan mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Perang saudara Suriah berawal dari protes damai menentang pemerintahan Bashar al Assad pada bulan Maret 2011, namun dengan cepat berubah menjadi konflik sipil penuh setelah pemerintah melakukan tindakan keras terhadap para demonstran.

BACA JUGA: Masyarakat Sipil Palestina dan Israel Bersatu untuk Menentang Kekerasan Agresi Militer

Gelombang konflik bergeser secara meyakinkan ke arah rezim Bashar al Assad pada tahun 2015, ketika Rusia memberikan dukungan militer yang sangat penting bagi Suriah.

Hingga saat ini, perang brutal ini telah mengakibatkan hilangnya setengah juta nyawa, dengan ratusan ribu orang terluka dan sebagian besar wilayah Suriah hancur.

Selain itu, perang ini juga telah membuat lebih dari setengah populasi Suriah yang berjumlah 23 juta jiwa mengungsi secara paksa, termasuk lebih dari lima juta jiwa yang kini menjadi pengungsi di luar Suriah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan