Hidran di Kota Bandung Dipastikan Bertambah

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Jumlah ketersediaan hidran atau sistem fire hydrant yang berfungsi sebagai alat penyuplai air untuk memadamkan kobaran api, masih belum memadai di Kota Bandung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan, ketersediaan hidran tersebut bakal ditambah kembali. Saat ini, pihaknya menanti laporan dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

“Hidran pasti ditambah, sesuai dengan apa yang diusulkan oleh DKPB (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Kebakaran, red),” ujar Ema kepada Jabar Ekspres, di DPRD Kota Bandung, Senin 25 September 2023.

Selain itu menurutnya, DKPB mesti memetakan terlebih dahulu titik hidran dan menemukan lokasi yang tepat. Lantas perihal langkah selanjutnya, bakal dikolaborasikan dengan ketersediaan air yang dimiliki PDAM.

BACA JUGA: Kemarau Masih Mengancam, Kekeringan dan Sulit Air Bersih Hantui Masyarakat Bandung

“Itu dulu yang harus mereka temukan, tentukan, supaya nanti daya dari PDAM termasuk dari kami Pemkot Bandung, kalau itu menjadi salah satu aspirasi, saya yakin kalau untuk kebaikan bagi masyarakat, itu pasti menjadi hal yang utama diprioritaskan,” sambungnya.

Terlebih, kata Ema, Diskar PB saat ini tengah mengoptimalkan kolaborasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tersebut. Perihal ketersediaan sumber daya air baku dalam menanggulangi peristiwa kebakaran.

“Karena memang kami ini tidak memiliki sumber air baku. Nah ini justru reservoir-reservoir milik PDAM secara optimal memberikan daya dukung,” katanya.

“Apalagi di masa musim kemarau seperti ini, tapi memang, yang paling ideal adalah bagaimana secara simultan daya dukung air bisa lebih optimal, sumber daya manusia juga kita bisa berkolaborasi dengan lingkungan masyarakat,” tandasnya.

BACA JUGA: Banjir Intai Kota Bandung, Pegiat Lingkungan Soroti Hal Ini!

Sebelumnya, Kepala DPKB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana mengungkapkan, hidran di Kota Bandung sebetulnya ada ratusan, tetapi yang bisa dimaksimalkan hanya beberapa hidran.

“(Penyebabnya) pertama, karena debit air yang cukup untuk digunakan ketika terjadi kebakaran. Kedua, koneksi antara hidran yang ada dengan alat penyambung ke Diskar PB. Itu kan harus benar-benar match. Itu yang sedang verifikasi,” ungkap Gun Gun saat dihubungi Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan