JABAR EKSPRES – Sebanyak empat nama pejabat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sepanjang tahun 2023 namanya dicatut oleh orang tak dikenal alias OTK.
Empat nama pejabat yang telah dicatut namanya tersebut, di antaranya yakni Wakil Ketua DPRD KBB, Ida Widaningsih, Camat Ngamprah, Agnes Virganty, mantan Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan, dan terbaru Pj Bupati Bandung Barat, pak Arsan Latif.
Berbagai modus dilakukan oleh OTK ini, salah satunya untuk meraup informasi atau uang demi kepentingan pribadi.
“Digunakan untuk meminta uang, seperti penggalangan donasi, ada juga yang dipakai untuk meminta nomer sejumlah pejabat,” ungkap Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskomfotik KBB, Taufik Kurnaefi kepada wartawan, Kamis, 21 September 2023.
Ia mengatakan, pada Maret 2023, nama dan foto Camat Ngamprah dicatut orang tak dikenal dengan modus penyaluran donasi dari para pegawai, kemudian menyampaikan bukti transfer, dan memohon uang pengembalian.
Lalu pada Juni 2023, nama Ketua DPRD KBB Ida Widaningsih pun dicatut namanya dengan modus penipuan lelang motor melalui pesan WhatsApp.
“Terbaru nama Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif pun namanya dicatut orang tidak dikenal dengan modus meminta nomer sejumlah pejabat Pemda Bandung Barat,” kata Taufik.
“Pelaku pencatutan nama Pj Bupati baru menghubungi 2 pejabat. Pertama Kadiskominfotik dan kedua Kasatpol PP, namun keduanya tidak merespon pelaku pencatutan tersebut,” tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan aplikasi Informatika Kominfo menemukan sepanjang 2023 ini, paling banyak merujuk pada akun palsu pejabat pemerintah daerah. Selain itu ada juga beberapa informasi menyesatkan mengenai platform investasi ilegal.
Meski demikian, menurut Taufik, tidak ada korban dalam kejadian ini. Akan tetapi pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada saat menerima pesan mengatasnaman pejabat ataupun saat menggunakan handphone di era digital saat ini.
“Karena itu kami (Diskominfotik) terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat, salah satunya lewat kolaborasi dengan perguruan-perguruan tinggi untuk mewujudkan masyarakat yang makin cakap digital,” katanya.
Bentuk kolaborasi yang dilakukan di antaranya dengan menggelar kuliah tentang literasi digital yang melibatkan pakar, maupun praktisi.