Luncurkan Hanphone Terbaru Mate 60 Pro, Chip Huawei dalam Investigasi  Amerika Serikat, Kok Bisa?

JABAR EKSPRES – Huawei meluncurkan ponsel terbarunya, Mate 60 Pro dan Mate 60 Pro+. Namun, Amerika Serikat akan melakukan penyelidikan teknis terhadap chip yang digunakan pada ponsel, Kiri 9000s, prosesor yang dikembangkan oleh Huawei melalui mitranya di China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

“Saya tidak akan mengomentari chip yang dimaksud sampai kami memiliki lebih banyak informasi tentang sifat dan komposisinya,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dikutip dari Antara, Selasa (12/9).

Jadi mengapa chip Huawei Mate 60 Pro begitu menarik perhatian Amerika?

Pada bulan Mei 2018, Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan yang melarang perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dari siapa pun yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Meski belum jelas, keputusan Trump secara luas diyakini ditujukan pada Huawei. Dan pada hari yang sama, Departemen Perdagangan menempatkan Huawei dan 70 anak perusahaannya dalam “Daftar Entitas,” yang pada dasarnya merupakan daftar hitam yang melarang perusahaan membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan AS.

BACA JUGA : Xiaomi Redmi Note 13 Pro Max Terbaru 2023, Simak Spesifikasi dan Harganya di Sini!

Keputusan pemerintah AS ini sebagian disebabkan oleh eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok. Namun, hal ini juga terkait dengan kekhawatiran lama tentang dugaan mata-mata Huawei dan ancaman keamanan nasional lainnya.

Pada tanggal 17 Agustus 2020, Departemen Perdagangan tiba-tiba mengumumkan pembatasan baru pada kemampuan Huawei untuk membeli chip semikonduktor, sirkuit elektronik yang menyimpan data komputer. Keputusan ini melarang semua perusahaan menjual chip yang diproduksi dengan teknologi Amerika ke Huawei.

Tidak hanya di AS, pemerintah Belanda juga mengeluarkan peraturan baru pada Juni 2023 tentang pengendalian ekspor peralatan semikonduktor.

Seperti yang diumumkan sebelumnya pada bulan Maret, kontrol ekspor baru ini berfokus pada teknologi manufaktur chip canggih, termasuk sistem deposisi dan litografi imersi yang canggih.

Sesuai dengan peraturan tersebut, pengembang sistem fotolitografi Belanda, ASML, telah mengajukan izin ekspor kepada pemerintah Belanda untuk semua pengiriman sistem litografi imersi DUV (deep ultraviolet) canggihnya. yang terbaik (TWINSCAN NXT:2000i dan sistem pencelupan yang lebih baru).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan