CARA MUSLIM MENGHADAPI OSTEOPOROSIS

Oleh: Ira Artilia, drg., PhD

 

JABAR EKSPRESOSTEOPOROSIS adalah kondisi di mana struktur tulang kehilangan sebagian masanya yang ditandai dengan bertambah besarnya pori-pori pada tulang.

Hal ini menyebabkan kekuatan tulang berkurang dan rentan patah. Alaminya, kepadatan tulang akan berkurang 1-2 persen setiap tahunnya pada orang yang berusia 40 tahun ke atas.

Berdasarkan data di dunia, satu dari tiga orang wanita dan 1 dari 5 orang laki-laki mengalami osteoporosis. Pada tahun 2050 diperkirakan 50 persen kejadian patah tulang di Asia disebabkan oleh osteoporosis. Kejadian patah tulang pada lansia, sebanyak 20-40 persen dapat menyebabkan kematian.

Penelitian yang dilakukan Jahari dkk pada tahun 2005 yang menilai data kepadatan tulang pada 126.265 orang di 17 propinsi di Indonesia menggunakan Bone Mineral Density (BMD) menunjukkan bahwa proporsi penyakit osteoporosis sebesar 41,8 persen atau 4 dari 10 penduduk memiliki risiko osteoporosis.

Kondisi ini harus mendapat perhatian dalam upaya pencegahan atau mengurangi risiko osteoporosis pada usia-usia rentan.

Osteoporosis disebut selagai silent disease karena tidak ada tanda-tanda yang tampak sampai seseorang mengalami patah tulang karena jatuh, terbentur atau bahkan batuk.

Area tulang yang sering terkena osteoporosis dan patah adalah tulang belakang, pinggul dan pergelangan tangan.

Cara mendiagnosa osteoporosis adalah menggunakan alat Bone Mineral Densitometer atau Bone Scan yang dapat melihat masa dan kepadatan tulang.

Jaringan tulang merupakan jaringan hidup yang melakukan remodeling secara terus menerus. Prosesnya melalui penghancuran oleh sel osteoklas dan pembentukan tulang baru oleh sel osteoblast. Proses ini harus terjadi dengan seimbang dan terus menerus.

Gangguan pada proses ini akan menyebabkan ketidak seimbangan masa dan kepadatan tulang. Keseluruhan tulang manusia akan mengalami regenerasi penggantian tulang baru selama kurun waktu 5-6 tahun.

Kerja sel tulang (osteosit) dipengaruhi oleh estrogen. Hormon estrogen pada wanita menopous akan mengalami penurunan sehingga akan mempengaruhi menurunnya kerja sel tulang. Pada laki-laki kadar estrogen tidak menurun secara drastis seperti pada wanita.

Struktur tulang terdiri dari unsur organik dan anorganik. Unsur organik yang membentuk matriks tulang antara lain protein dan kolagen. Unsur anorganik tulang adalah mineral-mineral penyusun tulang antara lain kalsium dan magnesium.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan