JABAR EKSPRES – Member aplikasi penghasil uang FEC saat ini tengah mengahadapi cobaan, lantaran uang ratusan ribu hingga puluhan juta raib.
Para member aplikasi penghasil uang FEC sebelumnya telah melakukan deposit, dengan harapan mendapatkan keuntungan dengan singkat.
Alih-alih mendapatkan untung besar dengan cepat di penghasil uang FEC, mereka kehilangan uang dengan singkat.
Tak sedikit dari member yang sudah melakukan deposit dengan nominal yang sangat besar tetapi tidak uangnya tak dapat kembali ditarik.
Aplikasi penghasil uang FEC sendiri saat ini sudah hilang dan tak dapat melakukan penarikan. Sehingga diduga melakukan aksi penipuan.
Baca Juga: Izin Aplikasi FEC Resmi Dicabut!
Berikut komentar para korban member FEC yang dirangkum dari berbagai komentar di video TikTok.
“Tanggal 3 depo Rp20 juta, sekarang gak bisa ditarik saldo. Baru juga mulai, belum balik modal sepeser pun,” komentar salah satu korban.
“Saldo aku Rp21 juta tidak bisa di withdraw,” tulis seorang korban.
“Deposit 20 juta ga bisa withdraw, senin – selasa perbaikan sistem, rabu di suruhbayar pajak, haduh,” keluhan lainnya.
“10 juta nyangkut,” kata seorang warganet.
“Hari ini banyak yang deposit Rp25 juta, bayangkan saja kalau 500 orang deposit Rp25 juta, sudah lebih dari 10M dapatnya, anggota FEC lebih 10 ribu orang,” komentar warganet.
Saat ini member aplikasi penghasil uang FEC yang sudah deposit jutaan rupiah sedang cemas menantikan nasib uang mereka yang tak dapat diambil karena ditahan oleh pihak aplikasi.
Mereka sudah mencoba beberapa kali melakukan penarikan uang, akan tetapi tidak dapat dilakukan.
Para member berharap uang mereka dapat kembali ditarik karena jumlahnya pun tak sedikit.
Namun aplikasi penghasil uang FEC diduga melakukan penipuan sehingga uang pun kemungkinan tidak akan bisa ditarik lagi. Hal tersebut diperkuat dengan dicabutnya izin investasi sehingga menjadi ilegal.
Sebelumnya para konten kreator keuangan telah memperingatkan untuk berhati-hati dengan aplikasi tersebut lantaran diduga scam.
Indikasi scam sudah terlihat sejak awal berdiri karena menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal.
Dengan janji-janji manis tersebut para korban terpikat untuk mendapatkan keuntungan yang besar, nahas bukan untung yang didapat tetapi nasib kurang menguntungkan yang mereka terima.