Ridwan Kamil Belum Meyakini Puntung Rokok Jadi Penyebab Kebakaran di TPA Sarimukti

JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan belum meyakini 100 persen penyebab kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) disebabkan oleh puntung rokok.

Karena itu, untuk mengungkap penyebab kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, masih memerlukan pembuktian.

“Per hari ini kita belum meyakini seratus persen, tapi dari laporan di awal hari kelihatannya ada insiden (puntung rokok) itu,” ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di TPA Sarimukti, Jumat (25/8/2023).

BACA JUGA: Ratusan Warga Desa Sarimukti Terancam Nganggur Imbas dari Kebakaran Sampah

Menurutnya, perlu kajian secara ilmiah untuk mengungkap penyebab kebakaran sampah di TPA Sarimukti dengan melihat fakta objektif secara ilmiah di lokasi.

“Secara ilmiah kami membutuhkan cukup waktu untuk membuktikan (puntung rokok) itu sebagai penyebab kebakarannya,” sebut Emil.

Namun demikian, Emil meyakini, terdapat kandungan gas metan yang menjadi pemicu serta memperparah kebakaran yang menghanguskan 19 hektar lebih.

Ia menilai gas metan dari fermentasi sampah itu berada di lapisan bawah sampah yang menyebabkan api sulit padam.

“Kebakaran ini dampak dari musim kemarau. Bahwa di dalam tumpukan sampah itu ada gas metan, betul. Kita tahu, tumpukan sampah ini ada gas metan yang panas dan menimbulkan kebakaran kalau ada oksigen,” ucap Emil.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat mengatakan, kesulitan proses pemadaman di gunungan sampah disebabkan besarnya gas metan yang terjebak di dalam tumpukan sampah.

BACA JUGA: Warga di Kecamatan Cipatat Terkena ISPA Terus Bertambah

Gas tersebut terpantik oleh api yang berada di permukaan sehingga menyala dan merambat melalui bawah tumpukan sampah di kedalaman 25 sampai 50 meter.

“Model apinya memang tidak besar, tapi api ini merambat di dalam sampah. Sampah kan ketinggiannya 25 sampai 50 meter, nah ini yang agak susah kita memadamkan,” ungkapnya.

Untuk itu, proses pemadaman dilakukan keroyokan dengan bantuan armada dari berbagai daerah. Namun, karena gas metan ini cukup alot untuk dijinakkan maka rambatan api yang menjalar melalui lapisan bawah lahan sampah tidak diketahui di mana titiknya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan