JABAR EKSPRES – Waktu tidur merupakan saat untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran, karenanya dianjurkan untuk mematikan lampu atau mengurangi cahaya saat sedang tidur. Hal ini bahkan dianjurkan oleh Rosulullah.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdillah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
…أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلَقُوا الْأَبْوَابَ
Artinya: “Apabila kalian hendak tidur, padamkanlah lampu dan kuncilah pintu terlebih dahulu…” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Malik)
Hadits tersebut secara jelas menganjurkan bahwa sebelum tidur sebaiknya memadamkan lampu dan mengunci pintu, tentu hal ini ada maksud di dalamnya. Mengingat di jaman Rosulullah penerangan lampu menggunakan api, sehingga kemungkinan hal tersebut menjadi alasan untuk keamanan pemilik rumah agar terhindar dari kebakaran.
Baca juga : Muslim Wajib Tahu, Adab Sebelum Tidur agar Semalaman Terlindungi
Namun dibalik alasan tersebut, ternyata semua yang menjadi tuntunan Rosulullah selalu membawa kebaikan didalamnya. Hal ini terlihat dari banyaknya manfaat yang akan didapat bila tidur dalam keadaan lampu padam, atau minim pencahayaan dari segi kesehatan.
Dilansir dari laman halodoc, setidaknya ada 5 manfaat mematikan lampu saat tidur, diantaranya :
1. Menjaga Kualitas Tidur
Tidur di ruangan yang gelap memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan bahwa ini adalah waktu tidur. Dengan begitu tidur kamu pun jadi lebih berkualitas. Mata dan tubuh akan selalu merespon cahaya mulai dari pagi hingga sore, dan kondisi gelap saat malam.
Dengan mengatur paparan cahaya akan efektif untuk menjaga siklus sirkadian pada tubuh. Saat tidur dengan lampu menyala, otak mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin sebab ia bingung apakah kini waktu malam atau siang.
2. Mengurang Depresi
Dilansir dari National Sleep Foundation, studi terbaru dari Ohio State University mengungkapkan, tidur di ruangan yang terang lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan tidur di ruangan yang gelap. Selain itu, gangguan tidur juga berkaitan erat dengan risiko depresi.
Pencahayaan redup di malam hari meningkatkan perubahan fisiologis yang menyebabkan depresi pada manusia. Hal ini dapat terjadi melalui ritme sirkadian yang terganggu atau penekanan melatonin.