Daya Beli Masyarakat Menurun, Pedagang Pasar Impres Sumedang Mengeluh

JABAR EKSPRES – Daya beli masyarakat Sumedang dinilai dalam kondisi kurang baik, hal tersebut disampaikan oleh beberapa pedagang di Pasar Impres Sumedang, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Indika (29) Salah seorang pedagang ayam broiler di Pasar Impres Sumedang, menyampaikan bahwa ayam yang dijualnya kini tak lagi mampu mencapai rata-rata penjualan di atas 30 kuintal perhari.

“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualan di tahun 2023 ini alami penurunan. Tahun lalu bisa mencapai 50 kuintal perhari, hari-hari tertentu seperti hari raya biasanya permintaan naik drastis, kadang 70 sampai 80 kuintal per hari,” Terangnya kepada Jabar Ekspres, Sabtu 5 Agustus 2023.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Kunjungi Pasar Parungkuda, Pastikan Harga Sembako Turun Merata

Indika yang akrab dipanggil Nonon itu, telah berjualan sekitar 30 tahun di Los Pasar Impres Talun Kulon Kecamatan Sumedang Selatan. Saat ini, Ia menjual ayamnya dengan harga 39 ribu rupiah per kilogram.

Nonon menuturkan, saat ini penjualan per harinya hanya mencapai 30 kuintal saja, itu pun jarang terjadi.

“Paling jumlah penjualan perhari mencapai 20 hingga 30 kuintal, mungkin perekonomiannya sedang tidak baik. Permintaanya menurun,” ujarnya.

Hal serupa juga dikemukakan oleh seorang pedagang daging sapi, Rosyada Fikri (21), warga asli Dusun Cicelot Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, yang sejak 2017 menjajakan daging sapi ditempat yang tidak jauh dari lokasi pedagang ayam broiler.

Fikri menjelaskan, bahwa sebelumnya Ia mendagangkan daging sapi di dua jongko, namun kini satu jongko miliknya ditutup karena penjualan sedang tidak ramai seperti saat dirinya membuka dua jongko sekaligus.

“Dulu saya berjualan sama bapak sampe 2 jongko, sama yang di samping ini. Kalau sekarang, hanya di sini yang dibuka. Soalnya sepi, jadi ini juga cukup, stok daging juga 1 freezer saja,” Terangnya.

Fikri yang biasanya membuka jongko mulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 12.00 Wib, kini memperpanjang jam buka jongkonya hingga pukul 15.00 WIB, dengan harapan masih ada yang akan membeli daging sapi yang dijualnya tersebut.

“Dulu mulai dari jam 4 subuh sampai jam 12 siang, itu sudah cukup. Paling tersisa beberapa kilo saja atau potong saja. Kalau sekarang, buka sampai jam 3 sore juga kadang masih banyak sisa daging yang belum kejual,” Ujarnya,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan