Daya Beli Masyarakat Menurun, Pedagang Pasar Impres Sumedang Mengeluh

Terdapat daging iga yang dihargakan 120 ribu per-kilogram dan daging paha dengan harga 130 ribu per-kilogramnya. Daging sapi yang dijualnya merupakan daging dari hasil membeli ke penjagal.

Pasalnya, Fikri mengaku belum bisa memotong sendiri atau membeli hewan sapinya. Jadi, dirinya hanya mengambil sedikit keuntungan dari konsumen.

“Jadi saya beli juga dari pemotong, soalnya belum bisa memotong sapi sendiri. Ya istilahnya saya ngoles gitu,” Ucapnya.

Demikian, pasca lebaran idul adha kemarin, penjualannya terus alami penurunan. Hingga hari ini, Fikri mengatakan, penjualan hanya mampu mencapai 10 kilogram per hari dari sebelumnya puluhan kilo bahkan tembus hitungan kuintal.

“Paling 10 kilogram perhari, sejak idul adha kemarin ya terus menurun. Yang rame itu saat idul adha, 2 hari sebelum dan setelah. Itu saya kebetulan buka jongko, ternyata laku hingga 2 kuintal lebih,” Terangnya.

BACA JUGA: Si Jago Merah Hanguskan 179 Kios di Pasar Sadang Serang Bandung, Diskar PB Imbau Waspada Potensi Kebakaran

Menurut fikri, hal itu terjadi lantaran banyak yang melaksanakan ibadah kurban. Justru, orang yang malaksanakan kurban tidak boleh memakan daging kurban tersebut, jadi agar dapat menikmati daging seperti yang lainya maka mereka membelinya.

“Justru kan yang kurban itu gak boleh makan daging kurban, jadi mereka beli untuk bisa makan daging buat dimakan keluarganya. Sekalinya beli daging, itu 50 kilo, jadi alhamdulilah laku banyak,” Katanya.

Terpantau oleh Jabar Ekspres di lokasi pasar, kondisi lalu lalang orang yang hendak berbelanja, pun tidak seramai biasanya.

Demikian, para pedagang di pasar impres sumedang mengharapkan kembalinya daya beli masyarakat, agar penjualan yang didagangkan oleh warga pasar tersebut dapat berangsur membaik. (Mg11)

Tinggalkan Balasan