JABAR EKSPRES- Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah melakukan pertemuan dengan delegasi China, satu hari setelah merayakan 70 tahun gencatan senjata Perang Korea, demikian dilaporkan oleh media pemerintah Korut pada hari Sabtu.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat (28/7), kedua belah pihak kembali menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan hubungan bilateral, seperti yang diwartakan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Delegasi pemerintah dan partai dari China tiba di Pyongyang pada hari Rabu untuk menghadiri perayaan peringatan gencatan senjata yang diadakan keesokan harinya.
Baca juga: Rudal Korut Berkekuatan Nuklir di Tampilkan pada Parade Militer
Delegasi tersebut dipimpin oleh Li Hongzhong, seorang anggota Politburo Partai Komunis China. Mereka menjadi salah satu kelompok asing pertama yang mengunjungi Pyongyang sejak Korut menutup perbatasannya karena COVID-19 pada awal tahun 2020, bersama dengan delegasi dari Rusia.
Pada hari Rabu sebelumnya, Kim juga bertemu dengan delegasi dari Rusia.
Dalam pertemuan dengan delegasi China pada Jumat, Kim mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada China atas bantuan yang diberikan selama Perang Korea dan menyatakan bahwa Korut akan selalu mengingat kontribusi besar tersebut selama “periode paling sulit,” menurut laporan KCNA.
Baca juga: Kim Jong-un Hadiri Parade Militer Korut dalam Peringatan Gencatan Senjata
Kim juga mengapresiasi Pemimpin China, Xi Jinping, karena mengirimkan delegasi dan surat pribadi, menyebut bahwa China akan mencapai “impian kemakmuran besar” di bawah kepemimpinan Xi. Namun, isi surat tersebut tidak dijelaskan dalam laporan.
Dalam surat kabar utama Partai Komunis China, People’s Daily, disebutkan bahwa dalam surat tersebut, Xi menuliskan bahwa China dan Korut memiliki “persahabatan yang diwarnai darah” selama Perang Korea.
Selain itu, surat tersebut menyatakan bahwa Beijing akan memperkuat dan mengembangkan hubungan dengan Pyongyang “tanpa memedulikan seberapa besar situasi internasional berubah.”
KCNA juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Pyongyang dan Beijing kembali menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan “kolaborasi strategis dan taktis mereka” untuk menghadapi “situasi internasional yang rumit”.