Ono Surono Ceritakan Fakta Ponpes Al Zaytun pada Pemilu 2004

JABAR EKSPRES — Sebanyak 24 ribu suara dibatalkan Bawaslu Kabupaten Indramayu saat Pemilu 2004. Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ono Surono membahas Ponpes Al Zaytun terkait politik di dalamnya.

Dia meragukan jika dikaitkan dengan penyokong Al Zaytun, yang berasal dari pemerintah dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, Anggota Komisi IV Ono memukul mundur waktu penyelenggaraan Pemilu 2004.

Saat itu sebanyak 24 ribu suara dari Ponpes Al Zaytun, memenangkan Calon Presiden Wiranto periode 2004-2009. Wiranto sendiri mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Golkar.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Siap Hadapi Gugatan dari Panji Gumilang Terkait Polemik Ponpes Al Zaytun

Sementara, puluhan ribu suara tersebut dimungkinkan berasal dari siswa, maupun tenaga pengajar dan para civitas Ponpes Al Zaytun. Untuk itu, dia tidak meyakini bila Al Zaytun disokong oleh pemerintah diera sekarang ini.

“Al Zaytun itu selalu dibackingi oleh pemerintah yang berkuasa, tapi saya ingat betul sejarah politik khusunya di Al Zaytun waktu itu ada pemilihan legislatif dan pilpres, dan yang menang Golkar,” Kata Ono, Selasa 25 Juli 2023.

Tidak sampai disana, dia juga mengungkap di tahun yang sama, Megawati mencalonkan diri sebagai presiden periode 2004-2009. Sayang, 24 ribu suara dari Ponpes Al Zaytun secara bulat justru memenangkan Calon Presiden Wiranto dari Partai Golkar.

“Padahal presidennya Bu Mega, maka dari itu salah jika ada tudingan al-zaytun di back up oleh pemerintah yang berkuasa (saat ini),” jelasnya.

Meski begitu, 24 ribu suara tersebut pada akhirnya digugurkan oleh Bawaslu Kabupaten Indramayu.

“Sebab disana (Ponpes Al Zaytun) terjadi pengkondisian dengan mobilisasi pemilih di Ponpes Al Zaytun yang berasal dari luar Kabupaten Indramyu,” bebernya.

Bawaslu Kabupaten Indramayu mengambil langkah tegas dengan membatal puluhan ribu suara, pemenangan Wiranto pun dianggap tidak sah.

“Lalu 24.000 suara yang ke Pak Wiranto itu karena terjadi pengkondisian memobilisasi pemilih dari luar indramayu luar alzaytun akhirnya Bawaslu pada saat itu membatalkan tuh suara puluhan ribu suara di Al Zaytun, dan kesini-sininya Al Zaytun itu beralih-alih dukungan politiknya,” ulasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan