JABAR EKSPRES – Perusahaan terkemuka asal China dalam industri kaca dan panel surya, Xinyi Group, berencana untuk membangun fasilitas pengolahan pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco-City, Batam, Kepulauan Riau.
Rencana investasi ini diumumkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam kunjungannya ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China, pada hari Selasa (18/7).
Bahlil menyampaikan bahwa Xinyi Group merupakan salah satu pemain terbesar di dunia yang akan melakukan investasi di Indonesia, khususnya di Rempang.
BACA JUGA: Airlangga Berharap Pengembangan Sarana Transportasi Internasional di Batam, Jadi Pintu Masuk Logistik Nasional
Kunjungan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi di berbagai sektor industri.
CEO Xinyi Group, Gerry Tung, mengapresiasi kemudahan dalam penanaman modal di Indonesia dan menyebut meningkatnya iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia sebagai faktor yang mendorong perusahaan untuk meningkatkan investasinya di negara ini.
Xinyi Group adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan memiliki operasi di seluruh dunia. Mereka adalah salah satu produsen kaca terbesar dengan berbagai produk yang digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi, dan energi. Perusahaan ini juga merupakan pemimpin dalam produksi panel surya, dengan menggunakan teknologi canggih dan berkelanjutan untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan.
BACA JUGA: Kapal Nelayan Terbalik saat Berlayar di Cirebon, 1 ABK Hilang Masih dalam Pencarian Tim SAR Gabungan
Dalam kurun waktu 2018 hingga kuartal pertama 2023, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menempati peringkat kedua terbesar dalam penanaman modal asing di Indonesia, dengan total investasi sebesar 24,55 miliar dolar AS. Investasi tersebut tersebar di beberapa wilayah utama di Indonesia, antara lain Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, DKI Jakarta, dan Banten.
Investasi China di Indonesia didominasi oleh sektor Industri Logam Dasar, Transportasi, Pergudangan, dan Telekomunikasi, Listrik, Gas, dan Air, Real Estate, Kawasan Industri, dan Perkantoran, serta Industri Kimia.