Wali Kota Depok Diduga Margonda Sentris, Ini Faktanya!

JABAR EKSPRES – Wali Kota Depok membantah pembangunan hanya bersifat Margonda sentris. Buktinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok saat ini gencar mengembangkan pembangunan di kawasan barat yaitu di Sawangan dan Bojongsari.

Menurut Wali Kota Depok, Mohammad Idris, pembangunan di wilayah barat Kota Depok diawali dengan dibangunnya alun-alun dan hutan kota di Bojongsari dan Sawangan. Di wilayah barat Depok juga sudah banyak kawasan pemukiman dan pusat ekonomi besar. Bahkan rumah sakit berskala internasional juga mulai dibangun di sana.

Sebagai salah satu kota penyangga ibu kota, Depok mengalami banyak kemajuan dalam berbagai bidang. Perkembangan tersebut tentu akan berpotensi menimbulkan ketimpangan ekonomi antar wilayah.

Baca juga: Kebut Pendataan Disdukcapil Kota Cirebon Gandeng Disdik, Pembuatan KIA Kolektif Melalui Sekolah

Oleh karena itu, Pemkot Depok melakukan beberapa langkah strategis dalam rangka melakukan pemerataan pembangunan serta mengurangi ketimpangan ekonomi.

“Salah satunya adalah dengan membangun beberapa pusat keramaian baru atau the new center point yang saat ini berfokus di wilayah Sawangan dan Bojongsari. Kami telah mencanangkan wilayah barat yaitu Sawangan dan Bojongsari sebagai titik keramaian baru atau the new center point Kota Depok, sehingga pembanguan di wilayah tersebut terus dikejar,” katanya kepada wartawan JabarEkspres.com pada Selasa, 18 Juli 2023.

Menurutnya, Sawangan memiliki potensi yang baik untuk dijadikan pusat bisnis baru di Kota Depok. Sehingga, pihaknya memfokuskan pembangunan di wilayah tersebut.

Selanjutnya, wilayah barat ditetapkan sebagai salah satu pusat keramaian baru. Hal tersebut dilihat berdasarkan pertumbuhan penduduknya.

“Dua wilayah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sawangan sebesar 3,68 persen dan Bojongsari sebesar 3,06 persen,” tukasnya.

Idris mengatakan, pesatnya pembangunan yang dilakukan Pemkot Depok di wilayah barat, khususnya Sawangan, telah banyak menarik masyarakat untuk tinggal di daerah tersebut.

Dengan tingkat kepadatan penduduk terendah di Kota Depok (7.320 jiwa/km2), Sawangan berhasil menjadi daya tarik bagi investor dan pengembang besar, baik yang berskala nasional maupun internasional.

“Seperti investasi rumah sakit bertaraf internasional pertama di Indonesia, perumahan berskala besar, serta pusat bisnis baru, tradisional maupun modern,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan