Pendapatan Iklan Twitter Anjlok 50 Persen, Apa Rencana Elon Musk Menghadapi Krisis Ini?

JABAR EKSPRES – Sejak Elon Musk jadi bos di Twitter, dia banyak menghadapi masalah. Baru-baru ini dia mengakui pendapatan iklan Twitter anjlok sampai 50 persen. Iklan yang jadi sumber uang malah bikin kondisi makin parah.

Ini terjadi pas lagi diadain program pembayaran baru buat beberapa kreator. Malah bikin masalah makin parah karena uang keluar terus. Selain itu, masalahnya juga ada di pembatasan konten yang baru-baru ini diberlakukan. Mungkin juga itu yang bikin pendapatan iklan Twitter turun.

Elon Musk mengakui pendapatan iklan Twitter ngedrop sampai 50 persen. Iklan yang jadi sumber uang malah bikin kondisi makin parah.

Baca Juga: Video Rossa Disebut Nyuekin Onyo Saat Konser Viral, Rossa Angkat Bicara: Nyanyi Bertiga Ada Pembagian Part

Ini terjadi pas lagi diadain program pembayaran baru buat beberapa kreator. Malah bikin masalah makin parah karena uang keluar terus. Selain itu, masalahnya juga ada di pembatasan konten yang baru-baru ini diberlakukan. Mungkin juga itu yang bikin pendapatan iklan Twitter turun.

Ini bikin banyak pengguna beralih ke aplikasi Threads, yang kelihatannya dirilis pas banget. Dalam waktu seminggu, Threads udah punya 100 juta pengguna.

Di sisi lain, Bloomberg ngaku bisnis iklan Twitter turun 89 persen dalam dua bulan terakhir. Reuters juga ngejelasin bahwa Twitter setiap tahun harus bayar 1,5 miliar dolar AS buat bayar utang yang langsung diteken pas Musk jadi bos, kayak yang dikutip dari Gizchina, Senin (17/7/2023).

Pendapatan iklan Twitter dan situasi di perusahaan secara keseluruhan memaksa Musk buat ngurangi biaya dengan drastis. Beberapa kasus, dia dianggap terlalu kelewat. Contohnya baru-baru ini, Twitter nggak bayar sewa kantor bisnisnya.

Baca Juga: Ungkap Pernah Mandi di Sungai, Olla Ramlan: Raih Kesuksesan Itu Gak Gampang!

Tapi apakah Twitter bakal tutup? Belum jelas. Saat ini bersaingan dengan Threads milik Mark Zuckerberg juga cukup ketat. Yang lebih menarik lagi, Threads udah mencapai pencapaian penting meski belum ada pengguna di Uni Eropa gara-gara masalah regulasi.

Elon Musk bilang, “Sebelum perusahaan punya kemewahan apa pun, kita harus punya arus kas yang positif”. Sementara itu, CEO baru, Linda Yaccarinao, bilang Twitter lagi berusaha keras bangun pengiklan baru buat atasi tren negatif ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan