KILAS KEMARIN: Seorang Suami Tega Aniaya Istri Hamil 4 Bulan hingga Seorang Ayah Rudapaksa Dua Anak Tirinya di Kuningan

JABAR EKSPRES – Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari Jumat (14/7/2023) dirangkum pada bagian KILAS KEMARIN hari ini. Mulai dari kasus viral, seorang suami tega aniaya istrinya sendiri yang sedang mengandung empat bulan.

Lalu ada juga penolakan terhadap sistem zonasi dari PB Himasi yang mendatangi kantor cabang Disdik Jabar di Sukabumi. Juga, peristiwa seorang pria di Kuningan, Jawa Barat, yang melakukan aksi kekerasan seksual terhadap kedua anak tirinya.

Jabarekspres.com merangkum beberapa peristiwa-peristiwa yang menjadi sorotan di hari Jumat (14/7/2023) untuk pembaca melalui segmen KILAS KEMARIN berikut ini.

BACA JUGA: Usung Konsep Restography, Ahmad Dhani Buka Restoran Restoe Boemi Dewa 19 di Bandung

1. Viral! Seorang Suami Tega Aniaya Istri Hamil 4 Bulan dan Mertuanya di Tanggerang Selatan, Pelaku Malah Dibebaskan

Seorang wanita berinisial TM (21) dianiaya oleh suaminya sendiri, BJ (38), di Perumahan Serpong Park, Tanggerang Selatan. Sang istri sendiri sedang hamil 4 bulan, kejadian itu sendiri diketahui terjadi pada Rabu (12/7/2023), dini hari.

Ibu korban mengaku bahwa dirinya mencoba untuk melerai, justru malah ikut kena pukulan di bagian kepalanya. Melihat sang suami juga tega aniaya sang ibu, sang istri berusaha mencari pertolongan dengan kabur melalui jendela, namun dikejar hingga akhirnya tertangkap di halaman depan rumah.

Mendengar suara gaduh, tetangga-tetangga pun berhamburan ke luar rumah dan langsung menolong korban dan ibu korban lalu menangkap BJ.

BACA BERITA SELENGKAPNYA [DI SINI]

2. Tolak Sistem Zonasi, PB Himasi Geruduk Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi), gelar aksi penolakan sistem zonasi yang menjadi salah satu instrumen PPDB.

Aksi penolakan itu, diaspirasikan secara langsung di kantor cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Sukabumi, yang bertempat di Jalan Salabintana, Sukabumi, pada Jumat (14/07/2023). Danial, selaku ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi, mengungkap alasannya mengkritisi sistem zonasi.

“Atas dasar kekecewan terhadap sistem PPDB yang masih banyak kekurangan,” ucap Danial kepada awak media.

BACA BERITA SELENGKAPNYA [DI SINI]

BACA JUGA: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mata Meski Bekerja di Depan Layar Komputer Seharian!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan