Diet Sukses ala Fadli Zon

JABAR EKSPRES – Politisi Fadli Zon baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan penampilannya yang lebih ramping. Berikut diet sukses ala  fadli zon.

Melalui unggahan di akun Twitter-nya, Wakil Ketua Partai Gerindra tersebut mengungkapkan berhasil menurunkan berat badannya hingga 32 kilogram dengan diet sukses ala fadli zon.

Cuitan diet Fadli Zon ini menarik perhatian banyak orang yang penasaran dengan rahasia di balik keberhasilannya itu, terutama mengingat sebelumnya ia di kenal dengan tubuh yang lebih berisi.

“Wah hebat…apa rahasianya Pak Ketua? Bagi tips dong,” balas akun Juru Bicara Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) Yustinus Prastowo, @prastow.

Namun, banyak netizen yang juga mengkhawatirkan dampak penurunan berat badan drastis pada kesehatan pria berusia 52 tahun tersebut. Pertanyaannya pun muncul, apakah turun berat badan secara tiba-tiba berbahaya bagi kesehatan?

Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Johanes Casay Chandrawinata, seorang spesialis gizi klinis, menjelaskan bahwa penurunan berat badan yang di alami Fadli Zon adalah hal yang wajar. Ia juga membantah anggapan bahwa penurunan berat badan yang cepat selalu menandakan masalah kesehatan yang serius.

Baca juga : Tips Diet Efektif Menurunkan Berat Badan dengan Sehat

“Kalau turun berat badan cepat itu jelek, ternyata tidak. Itu mitos,” ujar dr. Johanes dalam wawancara dengan detikcom.

Johanes menjelaskan bahwa kecepatan penurunan berat badan seseorang di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola makan, kebiasaan olahraga, konsumsi obat-obatan, dan kedisiplinan. Ia mencontohkan bahwa penurunan berat badan sebesar 1-2 kilogram per minggu pada awalnya adalah hal yang normal.

“Jadi kalau penurunan berat badan awal, sekitar 4-6 minggu pertama, kalau turunnya bagus, itu nanti ke depan penurunan berat badannya akan banyak,” tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Johanes menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mengembalikan berat badan ke posisi semula. Oleh karena itu, disiplin dalam menjalani diet sangat penting untuk menjaga agar berat badan tidak naik-turun secara drastis.

“Jadi kalau pasien bisa mengikuti semuanya, walaupun lepas obat, kalaupun naik itu berat badannya masih stabil, tidak naik sampai ke semula. Ada kenaikan itu mungkin, tetapi naiknya cuma sedikit,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan