Pelaku Penipuan Study Tour SMAN 21 Bandung Ditangkap Polisi

BANDUNG – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, Jawa Barat, berhasil menangkap tersangka penipuan berinisial ICL (33) yang melarikan uang ratusan juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk biaya study tour siswa SMAN 21 Bandung ke DI. Yogyakarta.

Menurut Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Budi Sartono, ICL adalah seorang tour leader yang bekerja di perusahaan jasa travel dengan inisial GTI.

Dampaknya, ratusan siswa dari SMAN 21 Bandung menjadi korban dari tindakan penipuan ini.

“Pelaku ditangkap di kawasan Cilengkrang. Pelaku ini freelance perusahaan GTI,” kata Budi di Polrestabes Bandung, Kamis.

Menurut Kapolrestabes Bandung, pihak kepolisian menerima laporan adanya dugaan penipuan pada hari Rabu (24/5).

Dalam waktu kurang dari 24 jam, petugas dari Polsek Buahbatu berhasil menangkap pelaku tersebut.

BACA JUGA: Uang Study Tour SMAN 21 Bandung Dibawa Kabur, Pihak Travel Buka Suara

Saat ini, pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan guna mengungkap motif di balik kasus penipuan atau penggelapan yang diduga menyebabkan kerugian sekitar Rp400 juta.

“Nanti kita telusuri uangnya ke mana saja, motifnya apa sehingga yang bersangkutan menggelapkan uang tersebut,” kata Budi.

Namun berdasarkan penyelidikan awal, ICL telah mengaku bahwa ia membawa kabur uang dalam jumlah ratusan juta rupiah tersebut untuk kepentingan pribadinya.

Sebagai hasilnya, Kapolrestabes Bandung menyatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa beberapa saksi, termasuk kepala sekolah dan perwakilan dari perusahaan jasa travel GTI.

“Pihak travel sudah diperiksa dan menyatakan bahwa uang itu tidak disetorkan,” kata dia.

Akibat dari kasus ini, ICL akan dijerat dengan Pasal 372 dan Pasal 378 KUHP, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara lebih dari lima tahun.

Ratusan siswa SMAN 21 Bandung menyelenggarakan unjuk rasa di halaman sekolah mereka Pada Rabu (24/5/2023).

Mereka mengungkapkan rasa kekecewaan mereka karena rencana perjalanan mereka ke Yogyakarta yang seharusnya dilaksanakan kemarin tiba-tiba dibatalkan oleh pihak sekolah.

Para siswa tersebut telah membayar sejumlah uang sebesar Rp 1,3 juta per siswa kepada sekolah untuk kegiatan tersebut.

Study tour tersebut direncanakan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 24 Mei hingga 26 Mei.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan