Komitmen GSK dalam Melindungi Alam Proyek Restorasi 2600 Hektare Mangrove di Indonesia Hingga Tahun 2030

JABAR EKSPRES, JAKARTA– Vice President Sustainability GSK, Claire Lund, menjelaskan pihaknya menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan talenta yang berbakat untuk bersama-sama mengatasi penyakit. Perubahan iklim dan kerusakan alam merupakan bagian dari kegawatdaruratan kesehatan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan beban sistem kesehatan.

Sebagai contoh, degradasi habitat dan deforestasi dapat meningkatkan risiko timbulnya sumber penyakit baru dan bisa berpotensi menjadi pandemi. Oleh karena itu, salah satu hal penting yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ialah dengan melindungi alam.

“Untuk mencapai tujuan tersebut dan untuk melindungi kesehatan, kami memiliki target yang ambisius dalam upaya menjadi perusahaan terdepan untuk memiliki net zero impact pada perubahan iklim dan memberikan dampak positif terhadap alam hingga tahun 2030, dalam keseluruhan proses bisnis dari hulu ke hilir dan kami berprogres dijalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut,” jelas Claire Lund dalam keterangan resminya, Senin (13/2).

Pada konferensi United Nation Biodiversity (COP15), dan sebagai bagian dari tujuan GSK dalam melindungi alam, pihaknya mengumumkan komitmen untuk memulihkan lebih dari 2500 hektar mangrove di Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim, melindungi ekosistem lokal, dan mendukung kesehatan masyarakat setempat.

Restorasi mangrove di Indonesia dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) secara global serta adaptasi perubahan iklim di Jawa, Indonesia.

Mangrove juga memainkan peran penting dalam pengaturan iklim dan mitigasi perubahan iklim karena potensi penyerapan karbonnya. Mangrove juga berdampak besar pada penduduk setempat, di antaranya dengan memberikan lingkungan yang lebih tahan banjir, perbaikan ekosistem ikan lokal, dan kualitas air serta dapat berkontribusi pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat setempat.

Untuk mengatasi penyakit, pihaknya percaya bahwa mereka perlu mengambil tindakan untuk berkontribusi pada alam dan iklim.

“Restorasi mangrove di Indonesia memiliki peran penting bagi masyarakat lokal dalam membantu melindungi habitat keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon. Projek ini juga akan memberikan kontribusi penting bagi tujuan GSK dalam melindungi iklim dan alam secara global,” tambah Claire Lund.

Projek ini memilki dua tujuan, yakni Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan ekosistem, yang dicapai dengan merestorasi 2600 hektar mangrove.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan