Tahun itu Cilincing di Batavia sedang diserang Inggris. Belanda memang lagi kalah perang dari Prancisnya Napoleon Bonaparte. Secara hukum wilayah jajahan Indonesia harusnya menjadi jajahan Prancis.
Begitu panjang sejarah Argentina. Tanahnya sangat subur. Hasil bumi dan ternaknya menguasai dunia lama. Tapi revolusi industri telah membuat nilai tukar hasil pertanian terus menurun.
Pukulan terbesar pada hasil bumi Argentina terjadi tahun 1859: ketika terusan Suez mulai dibuka. Lalu terus diperlebar. Jarak Eropa ke India dan Indonesia kian dekat. Peran hasil bumi dan ternak Argentina terus merosot.
Pukulan berikutnya terjadi di tahun 1914: ketika terusan Panama dibuka. Peta jalur distribusi ekonomi dunia berubah merugikan negara itu.
Argentina yang pernah disebut sebagai ”Amerika Serikatnya Latin” kian jauh tertinggal dari USA. Ia pernah lebih makmur dari Italia, Australia, dan Jepang. Bahkan lebih makmur dari negara yang pernah menjajahnya: Spanyol.
Kini tinggal sepak bolanya yang masih bisa mengalahkan Spanyol. Kemajuan ekonominya terus merosot. Memang pendapatan per kapita Argentina masih sekitar USD 10.000 (bandingkan dengan Indonesia yang baru sekitar USD 4.800), tapi posisi angka itu terus menurun.
Sampai tahun 1905 ekonomi Argentina masih sejajar dengan Jerman, Prancis, dan Kanada. Tapi kini sudah menjadi beban dunia.
Harapan tentu ada. Negeri itu dikenal memiliki cadangan gas di bebatuan terbesar kedua di dunia. Juga punya cadangan lithium terbesar kedua atau ketiga.
Inggris sudah menyatakan minat untuk invest di dua bidang itu. Terutama karena rakyat Inggris menolak penambangan shale gas di negerinya sendiri. Inggris perlu energi. Tidak mau lagi tergantung ke Rusia. Argentina bisa jadi andalan barunya. Demikian juga lithium.
Inggris juga lagi memikirkan untuk bisa menjauh dari Tiongkok. Perubahan geopolitik ini bisa menguntungkan Argentina. Terutama kalau pengelolaan negaranya bisa sebaik pengelolaan sepak bolanya.
Secara keseluruhan Eropa juga lagi menggalang penguatan blok baru ekonomi di Amerika Latin. Namanya: Mercosur Bloc. Anggotanya: Argentina, Brazil, Uruguay, Paraguay dan sekitarnya.
Tapi lupakan semua itu. Lupakan yang berat-berat itu. Lupakan Qatar. Lupakan Arab Saudi yang pernah mengalahkan Argentina.