Kabupaten Bogor Jadi Tujuan Para Wisatawan, Kunjungan Tembus 8 Juta Orang!

KABUPATEN BOGOR-  Sebanyak 8 juta orang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Bogor. Angka tersebut dicatat dalam periode awal Januari sampai akhir November 2022. Liburan akhir tahun 2022 diprediksi bakal meningkat.

 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor menargetkan pada 2021 sebanyak 5 juta kunjungan wisata. Realisasinya pun melebih target yakni 6,4 juta kunjungan.

 

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Deni Humaedi mengatakan, sampai akhir November ini kunjungan wisatawan hampir menembus 8 juta orang.

“Pasca pandemi memang ada peningkatan kunjungan yang sangat signifikan yah, makanya tembus 8 juta orang,” kata Deni, Kamis (1/12).

 

Untuk realisi kunjungan wisata di Kabupaten Bogor, setidaknya ada lima jenis yang menyumbangkan kunjungan wisata paling banyak.

 

Di antaranya, jenis usaha akomdasi 1,3 juta kunjungan dari WNI dan 21,9 ribu kunjungan dari WNA. Lalu restoran 464 ribu kunjugan WNI dan 1,8 ribu kunjungan WNA. Kemudian pada objek wisata 2,6 juta kunjungan dari WNI dan 74 ribu dari WNA.

 

“Angka kunjungan itu juga ditambah oleh tingkat okupansi, kunjungan wisata alam, kunjungan ke desa wisata dan kunjungan wisata lainnya,” tambahnya.

 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor juga menargetkan 10 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mendatang.

 

“Tentunya kami akan meningkatkan lagi untuk kunjungan wisatawan di tahun 2023 agar dapat berkontribusi PAD Kabupaten Bogor,” lanjutnya.

 

Untuk mencapai target itu, akan diadakan banyak event-event kegiatan baik skala lokal, nasional maupun internasional.

 

“Yang pasti kita akan buat event-event yah karena salah satu faktor meningkatkannya jumlah kunjungan bisa dilihat juga dari banyaknya event, sudah kami siapkan untuk tahun depan,” pungkasnya.

Untuk diketahui memasuki bulan Desember identik dengan musim liburan akhir tahun. Sejumlah masyarakat biasanya menghabiskan malam tahun baru sambil berlibur. Tak heran jika para pemilik lokasi wisata menyiapkan semaksimal mungkin untuk menyambut para pengunjung yang datang.

Para pengelola wisata juga dituntut untuk menyiapkan sejumlah protokol kesehatan (prokes) untuk memberikan rasa aman lantaran korona masih mengancam di tengah masyarakat. Dengan tetap mamakai masker dan mencuci tangan. Hal itu untuk mencegah penyebaran varian baru XBB. (sfr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan