Ridwan Kamil dan Peluang Raih Kepemimpinan Nasional

Gaya kepemimpinan konvensional pun akan sangat rigid dan sulit melakukan pendekatan perubahan akseleratif berbasis teknologi informasi.

Kepemimpinan yang adaptif, sesungguhnya merupakan cara tersendiri bagaimana menyikapi perubahan dan tuntutan zaman era digital agar organisasi mampu bertahan di berbagai situasi dan kondisi.

Sirun merasa optimis, jika model atau gaya kepemimpinan Kang Emil semacam itu, merupakan model atau gaya kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia ke depan.

Bagaimana pun juga, gelombang perubahan itu sulit terbendung. Cara kita menghadapinya adalah melakukan adaptasi dan mengimbangi segala macam tuntutan kemajuan berbasis kemampuan penguasaan informasi dan teknologi.

Desa Digital

Gelombang perubahan zaman semakin sulit diprediksi. Masyarakat dalam berbagai bentuk golongan dan corak kehidupan yang ada saat ini, tanpa terkecuali, akan merasakan dampak tuntutan perubahan itu.

Jawa Barat memiliki sejumlah kelompok masyarakat yang rentan menghadapai kendala perubahan zaman akibat masih terkondisikan dalam situasi terbelakang atau keadaan yang masih timpang dalam hal pemerataan pembangunan.

Desa, salah satu kehidupan khas Jabar yang tergambarkan masih sangat jauh dari sentuhan modernisasi.

Keadaan desa sangat rawan mengalami ketergerusan oleh perubahan apabila tidak segera mendapat sentuhan perbaikan kondisinya dalam berbagai bidang.

Lebih dari 5000an desa tersebar di seluruh Jabar. Desa ini, secara menyeluruh merupakan tempat menampung kehidupan 80 persen masyarakat Jabar.

Bayangkan saja jika kondisi desa masih berada dalam keadaan kurang optimal dalam perubahan moderenisasi, maka dengan sendirinya masyarakat Jabar secara mayoritas akan menjadi terbelakang.

Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh banyak orang, sehingga langkah peningkatan desa kepada kualitas memadai harus segera ditempuh.

Kepemimpinan Kang Emil salah satunya, sangat fokus kepada penataan dan peningkatan kualitas desa di Jabar dengan pendekatan program Desa Digitalnya.

Bagaimana desa dipacu menggunakan pendekatan teknologi informasi sehingga segala macam konektifitas dan komunikasi antar pemerintahan dan juga masyarakatnya menjadi lebih cepat dan sederhana.

Keadaan rigid pengurusan berbagai macam kepentingan pemerintahan desa, sejauh ini sudah dapat ditopang oleh hadirnya perangkat teknologi mutakhir dan canggih.

Alur pelaksanaan pemerintahan desa menjadi lebih terbuka dan memungkinkan masyarakat mudah untuk mengaksesnya sepanjang waktu.

Tinggalkan Balasan