Tren Korean Wave, Destinasi Wisata ke Negeri Ginseng Makin Diminati Warga Indonesia

Minat destinasi wisata ke Korea semakin diminati masyarakat Indonesia diakui juga oleh Project Manager TTC Travel Mart, Kidung Pascalis.

“Jawa Barat Muslim marketnya kuat, banyak sekali negara yang mau menjadikan Indonesia sebagai proritas market utama pariwisatanya,” imbuh Kidung.

“Contohnya Korea. Korea itu sangat serius menggarap halal slaish Muslim friendly destination,” tambahnya.

Menurut Kidung, Korea Selatan untuk saay ini cukup serius meningkatkan daya tarik destinasi wisata agar bisa dikunjungi warga Muslim.

“Destinasi wisatanya lebih ke Muslim friendly. Seperti ketersediaan musholah, terus setting restoran halal yang bersertifikasi, sehingga grup (wisatawan) yang Muslim bisa lebih hemat dan enggak bingung di sana,” paparnya.

Salah seorang peminat budaya dan kultur Korea Selatan atau disebut juga Korean Wave, Mita Hendriyani (23) warga Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung mengaku, sangat tertarik berkunjung ke negeri ginseng.

“Awalnya dari nonton film, sampai terus jadi seneng tayangan-tayangannya Korea karena seru,” kata Mita kepada Jabar Ekspres.

Menurutnya, jika memang Korea Selatan sangat terbuka bagi wisatawan Muslim, maka keinginan untuk melihat dan menikmati budaya negeri ginseng pun semakin tinggi.

“Biar bisa lihat dan ngerasain langsung, gimana budaya di sana. Karena selama ini cuma lihat di film. Kalau makanan khas Korea di Bandung udah banyak yang jual, tapi budaya langsung pengen tahu di sana gimana,” papar Mita.

“Kalau memang di sana udah banyak restoran halal dan fasilitas umum buat Muslim, saya makin pengen jalan-jalan ke sana, liburan ke Korea (Selatan),” tukasnya.

Hal senada diungkapkan pelaku Korean Wave lainnya, Graciela Mandagi (24) mengaku, sejak kecil sudah tertarik mengenai budaya dan kehidupan di Negeri Ginseng.

“Awalnya suka karena nonton dramanya dulu, karena orang disekitar aku ngenalin drama Korea dibanding musiknya,” ucap Graciela.

Menurutnya, Korea Selatan melalui penampilan industri hiburan, membuat daya tarik untuk mengenali budaya hingga kuliner tergolong tinggi.

“Sempet on/off jadi K-Popers, pas mahasiswa, aku awalnya udah kayak stop ngikutin per-Korea-an, sampe punya temen-temen secircle yang suka Korea pun aku ga mau gabung sama obrolannya,” papar Graciela.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan