JabarEkspres.com, BANDUNG – Satu bangunan terbakar di wilayah Jalan Cidurian Utara, RT03 RW10, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, pada Minggu, 16 Oktober 2022, sore.
Ketua RW 10, Sugiarto mengatakan, ketika dirinya menerima laporan terjadi kebakaran rumah di wilayahnya, dia langsung menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bandung.
“Kebetulan saya juga aktif (sebagai) relawan, jadi langsung menghubungi 112 dan 113, supaya bisa secepatnya terkendali,” kata Sugiarto kepada Jabar Ekspres di lokasi.
Dia menerangkan, sebelum pihak berwenang datang, warga berupaya memadamkan api secara gotong royong memggunakan alat seadanya.
“Tadi warga ambil air dari selokan kemudian keran-keran yang ada di (rumah) warga dan (air) dari sumur juga ada,” terang Sugiarto.
“Tadi pas coba memadamkan (api) ada motor saya lihat di dalam rumah dua unit,” tambahnya.
Sugiarto memaparkan, ketika warga membantu mengamankan barang-barang yang ada di dalam rumah Aang, dua unit motor tersebut tak terselamatkan, sebab kobaran api terlanjur membesar.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Saya imbau supaya warga memperhatikan listrik, kompor dan obat nyamuk (bakar) juga. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini,” tukasnya.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, ratusan warga cukup memadati ruas jalan untuk sekadar melihat aksi petugas Damkar memadamkan kobaran api.
Rumah Aang yang tengah dilahap si jago merah berada di dalam gang, sehingga dari bagian luar menuju area kebakaran telah dijaga oleh petugas Damkar yang dibantu unsur TNI dan Polisi.
Tak sedikit warga mengabadikan peristiwa naas tersebut menggunakan gawai, namun karena mereka tidak menghalangi kinerja petugas, sehingga proses pemadaman api tergolong cepat.
Hawa panas di saat matahari tenggelam menyelimuti area Jalan Cidurian Utara akibat amukan si jago merah. Sebagian warga raut wajahnya terlihat panik, khawatir api sulit dipadamkan hingga merembet ke bangunan sebelah.
Sementara itu Komandan Pleton (Danton) 3 SKPD Damkar Kota Bandung, Ica Sumpena menyampaikan, proses pemadaman si jago merah berlangsung lancar dan tergolong cepat.
“Tadi api besar yang kita padamkan 10 menit usai, cuman titik-titik bara yang kita amankan agar memastikan api tidak timbul kembali itu 10 menit, jadi total 20 menit proses pemadaman,” ucap Sumpena.
