JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan anak buahnya di seluruh badan polri untuk memberantas judi dan penyakit masyarakat lainnya, bukan malah terlibat di dalamnya.
Jika menemukan oknum yang terlibat kejahatan seperti Judi dan semacamnya, Kapolri memberikan dua pilihan, diberantas atau dicopot dari Polri.
“Adanya kebiasaan-kebiasaan buruk di lapangan seperti pungli dan suap menjadi angka paling besar dalam setiap survei. Ini yang harus diperbaiki,” ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi swasta Kick Andy – Potong Kepala Ala Polri, pada Senin, 19 September 2022.
Tak hanya itu. Sifat arogansi dan kekerasan yang kerap dilakukan oknum anggota polisi juga menjadi atensi Kapolri.
“Itu yang selalu saya sampaikan ke anggota untuk diubah. Ini sudah sering saya sampaikan. Jika ditemukan dan ternyata terbukti melanggar, mau tidak mau supaya organisasi jadi baik jika pimpinannya punya masalah. Maka dia dicopot,” tegas Listyo.
Terkait isu setoran judi online maupun judi darat kepada polisi, Kapolri mengakui hal itu memang fakta.
“Meski sudah saya berikan perintah, masih ada judi online dan darat yang masih beroperasi. Artinya penegakan hukumnya main-main,” imbuhnya.
Dia meminta hal-hal seperti itu tidak diulangi. Kapolri tidak ingin ada anggotanya ada yang terlibat dan kecipratan dengan setoran yang diberikan para bos judi.
“Saya sudah minta ini yang terakhir. Sehingga pertaruhannya gampang saja. Kalau masih ada di suatu wilayah polres tertentu berarti kapolresnya bermasalah. Begitu juga di wilayah provinsi yang masih ada perjudian di beberapa wilayah hukum polres, berarti kapolres dan kapoldanya bermasalah.”
“Ada judi di beberapa polda, berarti pejabat di Mabes Polri yang bermasalah. Itu yang harus saya potong. Saya tidak main-main. Silakan saja dibuktikan oleh para kapolda, kapolres dan pejabat mabes. Saya sudah sampaikan pesan ini. Kalau di lapangan masih saya temukan masih ada, berarti saya anggap mereka masih main-main,” paparnya.
Terkait bandar besar judi yang selalu kabur alias tidak ditangkap, Kapolri mengaku sudah berkoordinasi dengan PPATK.