Derita Korban Bencana Pergerakan Tanah di Bogor, Tiga Hari Tanpa Bantuan Hingga Makan Nasi Basi

BOGOR- Memasuki hari empat pergerakan tanah di Kampung Curug RT 01 Rw 09, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, menyisakan kisah pilu. Korban bencana pergerakan Tanah harus memakan nasi basi karena bantuan tak kunjung datang.

Hal ini dikatakan oleh salah seorang korban bencana pergerakan tanah yang  bernama Ugan. Dirinya mengaku baru mendapat bantuan sembako setelah 3 hari bencana terjadi.

Dengan kondisi minim makanan akibatnya dia mengaku bersama warga yang lainnya, terpaksa memakan nasi sisa dari petugas di lapangan.

“Bantuan baru hari ini, dan ini juga kita yang minta dengan memaksa mungkin kalo tidak dipaksa tidak akan ada bantuan, diliat bantuan banyak di posko tapi warga sini gak dapat, tadi pagi warga ngamuk minta bantuan,” kata Ugan kepada JabarEkpres.com, Sabtu (17/09).

Mayoritas dengan profesi petani itu berharap bantuan dari pemerintah daerah baik dari sembako maupun bantuan perbaikan rumah huni.

Hingga saat ini pergerakan masih saja terjadi dan dikawatirkan ketika turun hujan dengan intensitas tinggi, untuk itu para warga kaum laki-laki harus bergadang secara bergantian untuk mengantisipasi pergerakan tanah yang lebih luas lagi.

” Kalo mau hujan biasanya kami langsung pergi mencari tempat yang aman biasanya di rumah saudaranya terdekat,”tambah Ugan.

Dari pantauan JabarEkpres.com melihat kondisi rumah Ugan sudah tidak layak dihuni selain posisi rumah yang sudah miring juga bangunan rumah sudah retak mendekati kecerobohan.

Ugan menambahkan, bahwa saat membangun rumah sudah sesuai dengan standar bangun bahkan rumah dirinya memakai cakar ayam dan pondasinya dengan mengunakan besi dua belas.

” Kalo saya bangun rumah tentunya pakai standar, artinya ini saya menduga ada faktor lain diluar faktor alam yang menyebabkan pergerakan tanah dikampung kami,”pungkasnya*** (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan