Airlangga Hartarto Ajak Selandia Baru untuk Kembangkan Peternakan Sapi

AMERIKA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menawarkan kerjasama dengan negara Selandai Baru (Newzealand) untuk meningkatkan

Menurutnya, peternakan sapi di Selandia Baru memiliki kualitas sapi dan produk olahan terbaik. Sehingga perlu diajak untuk kerjasama dalam pengembangan peternakan Sapi di Indonesia.

Hal ini dikatakan Airlangga Hartarto di sela-sela pertemuan tingkat menteri Indo-Pacific Economic Framework (IPEF MM) di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dihadapan Damien O’Connor yang merupakan menteri pertanian dan perdagangan Selandia Baru mengungkapkan, kerjasama dengan Selandia Baru perlu ditingkatkan. Khususnya di bidang peternakan dan pertanian.

Pemerintah Indonesia mengingikan kerjasama dengan Selandia Baru di bidang peternakan sapi untuk breeding Sapi dan Domba.

Sejauh ini, lanjut Airlangga Hartarto, Breeding sapi dan domba Selandai Baru memiliki kualitas terbaik. Sehingga Indonesia sangat berkeinginan menjalin kerjasama tersebut.

‘’Kuncinya adalah di breeding agar dapat menghasilkan produk susu maupun produk olahannya yang berkualitas,” ujar Airlangga Hartarto.

Ketua Umum Partai Glkar mengungkapkan, sejauh ini sudah ada perusahaan asal Selandia Baru, Fonterra yang menjalin kerjasama dengan peternak Sapi Perah di Padang Panjang.

Agar kerjasama berlanjut, pemerintah sedang menkaji agar kerjasama ini dikembangkan ke arah pelatihan dan pendidikan dalam bentuk Dairy Academy di Indonesia.

Airlangga Hartarto juga menceritakan mengenai keberhasilannya menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Dalam penanganan PMK ini pemerintah sudah menangani dengan sistematis dengan membentuk Satgas PMK.

Selain itu, untuk mengendalikan PMK pemerintah juga sudah memberikan vaksin kepada seluruh peternak di Indonesia.

Dalam menangani  PMK, pemerintah menerapkan kebijakan sama seperti untuk pengendalian Covid-19. Dimana, untuk daerah dilakukan pembatasan dan larangan pemindahan sapi yang terkena PMK.

Lebih Lanjut Menko Airlangga mengatakan, kerjasama, ini bisa dikembangkan dengan bebagai peluang dan potensi lainnya., Terutama untuk pengembangan energi bersih atau Clean Energy untuk pembangkit listrik.

Menko Airlangga Hartarto juga menceritakan mengenai perjanjian ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).

Sejak 2012,  Indonesia dan Australia telah menandatangani FTA melalui wadah AANZFTA.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan