Tanpa Keputusan Pemkab, Sopir Angkot di Garut Naikan Tarif Menyusul Kenaikan Harga BBM

“Target untuk angkutan jumlah semuanya itu 2.400, angkot, angped (angkutan pedesaan), dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, para pengendara angkot mulai berinisiatif menaikkan tariff maupun mengingatkan para penumpang untuk melebihkan ongkosnya dari tarif biasanya.

Seperti yang terlihat di beberapa angkot jurusan 12 jalur Garut Kota-Karangpawitan yang dipasang tanda pengingat.

HARUS ANTRE HINGGA 30 MENIT

Sementara itu, antrean kendaraan terjadi di SPBU meski harga BBM sudah naik. Seperti yang terpantau di SPBU Jalan Cimanuk.

Antrean motor, mobil pribadi dan angkutan umum panjang hingga ke pinggir jalan raya.

“Kalau ngisi bensin, bagusnya dipenuhin sekalian, ya karena sekali ngisi aja ini bisa ngantre 20 sampai 30 menit. Makanya saya kasihan sama orang-orang. Kan nggak semua orang santai dan punya ya,” ujar Didin, pengendara motor.

Antrean panjang pengisian BBM kerap terjadi pagi hingga siang hari. Didin menambahkan, efek dari kenaikan tarif angkutan umum juga dirasakannya karena ia juga memiliki anak yang masih sekolah dan menggunakan angkutan umum.

Ia berharap agar pemerintah segera menurunkan kembali harga BBM.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan