Jembatan Kali Ciluar Bogor Ambruk, Akses Jalan Pelajar ke Sekolah Terputus

BOGOR – Salahsatu jembatan penghubung antar dua kelurahan di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, ambruk diterjang banjir luapan kali Ciluar dampak dari derasnya guyuran hujan yang melanda Bogor sejak Sabtu (27/8) silam.

Kali yang letaknya di Kampung Belentuk RT02 RW01 itu tak kuat membendung debit air hujan, hingga memisahkan sebagian badan jembatan yang berada pada perbatasan antara Kelurahan Cimahpar dengan Kelurahan Tanah Baru tersebut.

Kondisinya yang terputus, mengkibatkan akses jembatan yang sering digunakan warga sekitar itu lumpuh hingga saat ini, bahkan berdasarkan keterangan warga sekitar jembatan tersebut menjadi lintasan para pelajar yang melakukan aktivitas ke sekolahnya.

“Jembatan ini padahal menjadi salahsatu jalan yang sering dilewati anak-anak sekolah, tapi sekarang hancur jadi kami warga pengennya sih segera dibenerin,” kata salahsatu warga yang tak ingin disebutkan namanya pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Camat Bogor Utara Riki Robiansah mengaku akan berupaya untuk melakukan percepatan perbaikan pada jembatan tersebut dengan mengkoordinasikan ke pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkin).

“Kami dengan Disperumkin sudah nyambung dan sudah dilakukan pengecekan, harapannya bisa diperbaiki tahun ini, diintervensi oleh BTT (biaya tidak terduga),” ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan jembatan tersebut sangat dibutuhkan warga, sebab merupakan akses yang digunakan sehari-hari oleh warga dan juga pengendara motor.

“Karena ada beberapa warga di Tanah Baru yang sekolah di Cimahpar harus nyeberang lewat jembatan, motor juga biasa lewat situ dan setelah banjir itu putus,” paparnya.

Pasca banjir, sambung dia, pihaknya sempat akan melakukan penanganan dengan menempatkan sejumlah bambu atau balok kayu agar akses jembatan bisa digunakan sementara sambil menunggu perbaikan.

Namun hal tersebut tidak memungkinkan lantaran selang dua hari setelah kejadian kondisi sisa bangunan jembatan yang tadinya masih utuh telah berubah menjadi miring.

“Pas hari Senin pagi kita lihat lagi kondisinya sudah miring. Jadi malah bahaya. Jadi untuk sementara yang mau ke Cimahpar (akses alternatif) harus muter hanya lebih jauh,” terangnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas merasa iba atas sejumlah peristiwa yang melanda hampir seluruh wilayah di Kota Bogor sejak akhir pekan lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan