Merdeka Finansial Saat Usia 50 Tahun, Kenapa Tidak? Berikut Kiatnya

JABAREKSPRES.COM – Usia 50 tahun atau memasuki paruh baya, produktifitas mulai menurun. Jangan sampai diusia tersebut kita masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebaiknya saat memasuki usia 50 tahun kita sudah merdeka secara finansial.

Merdeka Finansial adalah Hidup berkecukupan walaupun sudah tidak bekerja lagi, atau sederhananya adalah kebebasan dari tanggungan keuangan yang perlu dipenuhi.

Untuk mencapai merdeka finansial, banyak yang perlu dipersiapkan dari sekarang.
Bagaimana tips menyiapkan perencanaan untuk mencapai Merdeka Finansial? akan diulas secara lengkap di artikel ini.

Apa itu Merdeka Finansial?

Merdeka Finansial adalah kondisi saat seseorang memiliki investasi dan tabungan yang dapat menanggung kebutuhan sesuai dengan standar gaya hidupnya tanpa perlu tetap bekerja.

Rata-rata orang yang bisa mencapai Merdeka Finansial adalah orang-orang yang sudah berusia di antara 40 sampai 50 tahun.

Namun, hal ini juga tergantung dengan gaya hidupnya, seperti bagaimana dia menabung selama ini, investasi apa saja yang sudah dilakukannya, dan sebagainya.

“Perjalanan menuju Merdeka Finansial bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan dan tentunya membutuhkan pengorbanan gaya hidup, motivasi dan disiplin,” kata Erick Marlissa, perilaku keuangan dan perencana investasi. Dikutip dari haibunda, rabu (17/8)

Untuk mencapai Merdeka Finansial tentunya Bunda perlu memperhatikan situasi keuangan saat ini, apakah situasi keuangan saat ini cukup memungkinkan untuk mencapai Merdeka Finansial atau belum?

“Untuk itu kita terlebih dahulu perlu melakukan financial checkup,” kata Erick.

Indikator merdeka finansial

Ada beberapa indikator yang bisa menjadi alat ukur apakah gaya hidup Bunda saat ini bisa mendukung untuk tercapainya Merdeka Finansial atau belum. Berikut adalah beberapa indikatornya:

Nilai aset bersih
Portofolio investasi
Situasi utang
Dana darurat
Asuransi
Cash flows

Hidup nyaman sesuai dengan kebutuhan bisa dikatakan Merdeka Finansial bila potensi income yang diterima dan akan diterima sudah berada dalam kendali, bukan dikendalikan oleh pihak ketiga.

“Contohnya, kita menerima passive income dari investasi yang dimiliki, dan bukan bergantung pada pemberi kerja, bisnis atau usaha, apa lagi tunjangan dari orang tua,” kata Erick.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan