PASI dan DBL Indonesia Berkolaborasi: Men-DBL-Kan Atletik untuk Booster Partisipasi

JAKARTA, 15 Agustus 2022 – Konsistensi DBL Indonesia selama 18 tahun menyelenggarakan kompetisi basket pelajar semakin menumbuhkan kepercayaan dari berbagai pihak. Terlebih kompetisi basket pelajar DBL itu kini menjadi yang terbesar di Indonesia.

Dengan partisipasi melibatkan jutaan anak muda setiap tahunnya. Terselenggara dari Aceh sampai Papua. Dampak dari konsistensi kompetisi itu pun mulai terasa pada pencapaian berbagai prestasi di level basket nasional hingga internasional.

Konsistensi berbuah prestasi itu pula yang mendorong Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berkolaborasi dengan DBL Indonesia.

DBL Indonesia dipercaya menggarap kompetisi atletik tingkat pelajar terbesar di tanah air. Namanya, Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. Penandantanganan MoU dilakukan di Jakarta, Senin (15/8).

Ketua Umum PB PASI sekaligus Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (kanan) bersama CEO sekaligus founder DBL Indonesia Azrul Ananda saat penandatangan MoU di Jakarta, Senin (15/8). PB PASI bersama DBL Indonesia bekerjasama menyelenggarakan kompetisi atletik tingkat pelajar Student Athletics Championships Indonesia

DBL Indonesia dan PB PASI berharap, Student Athletics Championships (SAC) Indonesia itu bisa makin memasyarakatkan olahraga atletik. Sama halnya dengan peran kompetisi DBL yang telah sukses meningkatkan partisipasi di kalangan anak muda dan pelajar.

Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, DBL Indonesia selama ini sudah punya pengalaman panjang memasifkan olahraga basket, terutama di usia dini.

Hal itu pula yang diharapkan bisa terjadi di cabang olahraga atletik, yang lebih punya banyak nomor.

”Dengan kerjasama (antara PB PASI dan DBL Indonesia) ini, serta spirit yang sama untuk lebih memasifkan atletik dan mencari bibit-bibit potensial di seluruh Indonesia, tentu kita optimis akan lihat buahnya tiga tahun ke depan.

Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 278 juta, tidak alasan kita tidak bisa berkiprah kalau kita bekerja bersama-sama,” terang Luhut Binsar Panjaitan.

Sementara itu, Azrul Ananda menyebut olahraga atletik bukan hal baru buatnya. Selama ini banyak yang tidak tahu bahwa ketika memulai mengembangkan kompetisi DBL, Azrul sebenarnya bukan anak basket.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan