Menelisik Ruang Gembira Anak

Anak dan Ruang Pemakluman

Menghadapi anak dengan ragam respons yang unik dan tak terprediksi, dengan segala sisi kuriositas (rasa ingin tahu), kadnag menuntut untuk cerdas menghadapi. Bahkan menunut kita untuk memiliki skill dan pengetahuan khusus. Namun yang perlu menjadi catatan bagi kita adalah bahwa kita perlu menyediakan RUANG PEMAKLUMAN atas performa mereka. Apa sebab? Karena mereka bergerak dan menyerap secara bertahap. Mereka tak bisa sempurna dengan tiba-tiba. Dan mereka butuh waktu untuk sampai pada tahap serba tahu. Oleh karenanya, mari merekonstruksi diri, minimal dengan kemampuan memberi respons yang lebih bijak. Karena pada faktanya, seringkali kita menggunakan cara yang salah, meskipun apa kita lakukan adalah semata-mata sebagai rasa sayang padanya.

Anak dan Ruang Ikatan

Semua anak di mana pun itu, hidupnya butuh core value. Butuh batasan. Di dalam Islam, bagaimana agama mampu menyelematkan, termasuk menyelematkan anak-anak dari tergelincirnya fitrah dan keimanan. Maka wajar ketika kita sebagai muslim dituntut dan dikenai kewajiban untuk mengenalkan salat kepada mereka. Dan yang demikian menjadi salah satu simbol dari sebuah landasan fundamental. Hal ini sebagaimana familier dalam Qur’an Surat Luqman ayat 13. “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Selamat Hari Anak Nasional. Bertumbuh untuk maju, menggeliat persembahkan karya terbaik untuk semesta. Peluk hangat untuk anak-anakku di mana pun berada. Semoga senantiasa bahagia dan berdaya.(**)

*Penulis adalah Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ketua BPKK DPW PKS Jawa Barat.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan