Pemdes Sukamantri Maksimalkan Maskara Demi Warga

Antar Jemput Yang Sakit Hingga Jemput Bola Layanan PBB

SUMEDANG – Pemerintah Desa Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang adalah salah satu desa yang mendapatkan program Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) dari Pemerintah Provins Jawa Barat.

Tepatnya di tahun 2021. Dan seperti yang sering digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam visi misi pembangunan Provinsi Jawa Barat adalah mengedapankan potensi desa secara maksimal. Keberadaan Maskara di desa Sukamantri sebagai apresiasi dari predikat sebagai salah satu desa mandiri.

Menurut Kepala Desa Sukamantri Dedi Junaedi SH, Pemdes Sukamantri sendiri menerima mobil Maskara pada tahun 2021. “Mobil tersebut sudah langsung digunakan untuk melayani kepentingan masyarakat dengan maksimal. Karena, mobil ini merupakan mobil multifungsi. Kata pak gubernur mah mobil Transformer karena bisa berubah sesuai dengan kondisi dan fungsi yang akan digunakan,” jelas Dedi.

Menurutnya, fasilitas layanan yang terdapat pada mobil maskara diantaranya instalasi pengeras suara atau sound system, infokus, peralatan kesehatan dan lainnya.

Untuk masyarakat sering juga digunakan pelayanan darurat seperti antar jemput warga yang sakit, kegiatan keagamaan, jemput bola saat warga hendak membayar PBB serta berbagai kegiatan sosial dan hiburan lainnya yang ada di lingkungan desa.

Dijelaskan Dedi, untuk biaya operasional mobil Maskara sendiri langsung ditangani pihak desa, terutama saat warga desa memerlukan mobil tersebut dałam keadaan darurat.

“Alhamdulillah, mobil Maskara sendiri juga sangat membantu warga yang hendak menggelar kenduri. Minimal bisa membantu mengurangi beban biaya jika salah satu warga memerlukan kebutuhan saat hajat,” terangnya.

Operasional mobil Maskara sendiri di Desa Sukamantri dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat dengan layanan 24 jam untuk warga. Sehingga, Dedi berharap pemanfaatan mobil Maskara sebagai wujud kepedulian pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memaksimalkan potensi dari desa bisa terus dimaksimalkan. “Biar tidak sia-sia, karena bantuan ini cukup besar nilainya sehingga pihak pengelola dalam hal ini Bumdes agar menjaga dan merawat keberadaan Maskara demi kelancaran dalam hal pelayanan kupada warga,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan