Jabarekspres.com – Game memang memiliki fitur yang mengharuskan pemain untuk membayar, dan ternyata warga Indonesia mampu habiskan 2 miliar dolar setahun.
Hal tersebut di ungkap oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan. Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia membelanjakan uang senilai 2 miliar dolar AS per tahun hanya untuk game. Dalam rupiah setara dengan Rp 29,2 triliun.
“Saya di jelaskan analisis (Asosiasi Game Indonesia) studinya ternyata di Indonesia, masyarakat membelajakan senilai 2 miliar dolar AS per tahun.” ujar Oke Nurwan.
Namun sayangnya, dari jumlah besaran tersebut, hanya sekitar 2 juta dolar AS (Rp 29,3 miliar) yang di belanjakan untuk game lokal.
“Ternyata dari 2 miliar dolar AS, yang di belanjakan oleh mereka hanya terserap oleh gim lokal itu juta dolar AS. Itu sekitar 0,1 persen.” ungkap Oke.
Kabar baiknya, 70 persen pelaku industri game Indonesia berorientasi bukan untuk pasar lokal namun ekspor. Sedangkan 30 persen di serap lokal.
Oke pun menjelaskan, dukungan yang di berikan bagi pelaku industri game lokal sudah jauh lebih baik bila di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dukungan spesifik untuk game lokal, menurutnya, di koordinasi langsung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Tujuannya agar game lokal dapat menjadi tuan rumah negeri sendiri dan merambah pasar internasional.
“Lalu juga salah satunya kita mencoba dengan insert promotion. Inilah perdana kita coba dukungan pemerintah dengan asosiasi. Bagaimana kita bisa supaya masyarakat, khususnya anak-anak tahu game lokal. Sekarang ada, kita coba liburan ini, kita coba tampilkan, bekerja sama dengan asosiasi pusat perbelanjaan,” ujar Oke.
Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno pun berharap, industri game lokal dapat menjadi industri media digital. Seperti di luar negeri yang pasarnya lebih besar dari televisi digital, tv streaming berbayar seperti Netflix, hingga bioskop.
“Ini kan sebenarnya suatu kesempatan besar untuk kita ikut market yang tumbuh ini. Harapan kami dari industri game yaitu pemerintah ikut mendukung kita untuk mengambil kesempatan ini,” kata Cipto.