Berikut Penyebab Sering Terjadinya Kecelakaan di Tol Cipularang Km 92

Jabarekspres.com – Kecelakaan beruntun kembali terjadi di Tol Cipularang Km 92 yang terjadi pada Minggu (26/06) arah Jakarta. Kejadian tersebut di alami sekitar 21.00 WIB.

Kecelakaan ini melibatkan 17 kendaraan. Publikasi website Korlantas Polri, Kepala Induk PJR Tol Cipularang AKP Denny Catur menjelaskan. Pihaknya masih melakukan evakuasi korban.

Lalu, mengapa sering terjadi kecelakaan di Tol Cipularang?

Kecelakaan ini bukanlah yang pertama kali dan Km 92 arah Jakarta rawan terjadi kecelakaan.

2019 lalu, kecelakaan beruntun pun terjadi di Km 91 arah Jakarta. Kecelakaan tersebut melibatkan 21 kendaraan dan 4 di antaranya terbakar. Tercatat ada 9 orang meninggal dunia serta belasan lainnya luka-luka.

Pada 18 Mei 2017 juga pernah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan di Km 91.400 Tol Cipularang. Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat serta 20 lainnya luka ringan.

Lalu pada tahun 2011, Virginia Anggraeni, istri penyanyi dangdut Saipul Jami meninggal setelah mobil yang ditumpanginya bersama keluarga mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipularang.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul dalam artikel 2014 lalu, menyatakan. Bahwa area Km 97 Tol Cipularang memang rawan kecelakaan.

“Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstrahati-hati saat melewati jalur tersebut. Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati,” kata Martinus.

Pakar transportasi ITB Prof Ofyar Z Tamin juga menjelaskan, selain kondisi jalan, kesalahan pengendara atau human error pun berpengaruh.

Menurutnya, trek jalan yang menurun dari Km 100 dengan beban massa kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat. Pengemudi perlu konsentrasi penuh untuk mengendalikan laju kendaraan.

“Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana. Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana,” ujar Tamin.

Tinggalkan Balasan