Merdeka Huey

Pryadi Satriana

Terima kasih saya ucapkan buat Pak Johannes Kitono yg mau memberi buku SDHA secara gratis berikut ongkirnya. Mohon buku itu dikirimkan ke Pak Debaik Kuy yg sering mengkritisi pemerintah. Itu bagus & perlu. Beliau “tergeser” oleh Rofi’udin yg komentarnya di bawah hari ini ‘menyentuh’ hati saya. Saya jg mohon maaf buat Bung LiangYangAn, yg “digeser” Bung Joko yg merasa ‘seperti Joko yg satunya’, yg Anda pasti tahu. Saya juga mau “menggeser” diri saya sendiri dengan Lina Wati, satu-satunya perempuan dalam “Lima Belas yang Beruntung.” Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih, mohon kepada Pak Dahlan Iskan agar mengirimkan buku ke-15 kepada Bu/Teh/Mbak Lina Wati. Sekian untuk hari ini. Terima kasih. Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.

jayeng suketi

#Babi Bebek Pak Joko berkata: Kawal Produk Dalam Negeri Untuk Bangsa Mandiri. Pak Dhe Indro berkata : PENGETAHUAN Mengalahkan Ketakutan. LOGIKA Mengalahkan Kepanikan. Pak Darma P berkata : Jaga Iman Jayeng Suketi Swastika : oke Siap Hu….????????????

LiangYangAn 梁楊安

“apakah virus itu benda hidup atau benda mati?” kalau kita analogikan dengan pertanyaan : “apakah protein itu benda hidup atau benda mati?” maka akan lebih mudah bagi kita untuk memahaminya karena virus adalah agen infektif berupa molekul asam nukleat dalam selubung protein dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup inang. sedangkan protein itu sendiri adalah salah satu kelas senyawa organik nitrogen berupa molekul besar yang terdiri dari satu atau lebih rantai panjang asam amino dan merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, terutama sebagai komponen struktural jaringan tubuh dan juga sebagai enzim dan antibodi. ketika protein “bekerja” di dalam tubuh kita, virus pun “ikut bekerja”. misalnya saja SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, salah satunya diyakini menghasilkan peningkatan kadar protein yang disebut CD47 pada permukaan sel. CD47 merupakan sinyal untuk pertahanan sistem kekebalan yang melindungi sel agar tidak dihancurkan. CD47 yang diinduksi virus pada permukaan sel yang terinfeksi kemungkinan akan melindungi mereka dari pengenalan sistem kekebalan, memungkinkan produksi virus dalam jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan penyakit yang lebih parah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan