Judulnya mungkin bisa lebih menarik kalau ini: “Subsidi Alam.”
No Name
Daftar gejala gelembung. 1. Sektor riil. -Harga bahan pokok (beras, daging, migor, dan tepung). -Harga bbm. -Harga gas. -Harga listrik. -Air bersih. -Pupuk. -Pakan ternak. 2. Sektor non riil. -Jumlah obligasi, sukuk, sbsn, dan term notes. -Saldo asuransi. -Saldo dana pensiun. -Saldo reksadana. -Indeks harga saham gabungan. 3. Pemicu. -start up (karena tak berminat profit dari bisnis sektor riil, akibatnya akan terjadi beberapa teknik pindah saku). Nilai 100. -impor-ekspor (ini juga bermasalah buktinya mantan mendag sampai di panggil kejagung). Nilai 90. -harga bitcoin (sudah pernah rebound dan volume harga di bitcoin bukan transaksi asli, merupakan robot mining). Nilai 80. -judi yang menyamar sebagai investasi (uang hilang, daya beli juga hilang). Nilai 70. -scam investasi (kalau ini program pemerataan kemiskinan). Nilai 60. -kondisi politik. Nilai 70. -Wafatnya regulator. Nilai 80. Per juni 2022 hutang pemerintah melesat tajam akan tetapi masih berpura-pura tidak melakukan kesalahan dengan alasan (GDP). Di mana (GDP) adalah bukti bahwa pemerintah lebih suka memikirkan kongsi dagang untuk keperluan segelintir pihak. Apa tidak ada alasan lain selain (GDP/PDB)?. ~Boleh di bantah. Lalu, kira-kira gelembung akan terbentuk sampai berapa besar, dan pecah kapan. Kalau tanya ke panitia pergelembungan saja.
Akhmad Helmisptme2
Harga Pertamax 92…Rp 12.500. Harga pertalite 7.600. Anehnya waktu beli pertalite di kertas nota nya tertulis , bhw pembelian pertalite ada subsidi per liter 8500.sekian. Artinya harga pertalite ditambah subsidi menjadi sekitar 15.000, Itu berarti lebih mahal dari harga Pertamax …….. Belum ketemu pikir.