Ratusan Bobotoh Geruduk Graha Persib, Bila Tuntutan Tak di Turuti, Ancam akan Bawa Lebih Banyak Massa

BANDUNGSuporter Persib Bandung, Bobotoh, kembali menggelar aksi di Graha Persib, Jalan Sulanjana Bandung pada Selasa (21/6). Bobotoh melayangkan empat tuntutan kepada pihak manajemen dan panitia pelaksana.

Mereka mengaku kecewa dengan membludaknya Stadion Gelora Bandung Lautan Api, sehingga berada diluar kendali dan menyebabkan meninggalnya dua bobotoh pada Jumat (17/6) lalu.

Komisaris PT PBB Umuh Muchtar dan Koordinator Panpel Persib Bandung yang mewakili PT PBB Budi Bram, turut hadir untuk mendengar aspirasi Bobotoh atas insiden ini.

Ruhaena Aep selaku koordinator aksi dari pihak Bobotoh menggaungkan poin utama atas digelarnya aksi ini.

“Pertama, Menuntut panitia pelaksana pertandingan untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya. Kedua, Evaluasi besar-besaran dalam tubuh Panpel Persib,” kata Ruhaena.

“Ketiga, Panpel harus mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 Uu keolahragaan no 11 tahun 2022. penuhi hak kami sebagai supporter yang sudah mengikuti Prosedur (membeli tiket).
Keempat, tidak ada negosiasi dari tuntutan di atas,” sambungnya.

Budi Bram merespon tuntutan tersebut dan mengaku siap mundur atas terjadinya insiden ini.

“Saya legowo, kalupun saya harus mundur, saya siap. Izinkan saya untuk menyelesaikan pertandingan hari ini, itu tanggung jawab saya,” ujarnya di Graha Persib  yang langsung disambut tepuk tangan Bobotoh.

“Pasti kami akan melakukan evaluasi, ini adalah pelajaran berharaga tidak hanya untuk Persib, tetapi juga untuk penyelenggara event sepakbola di tanah air. Semoga ini adalah yang terakhir terjadi di Indonesia, atau dimanapun. Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, Bobotoh, dan terutama keluarga korban,” sambungnya.

Umuh Muchtar turut mengutarakan hal serupa dalam aksi ini. “Saya minta maaf ke seluruh anggota keluarga dan seluruh Bobotoh. Saya meminta maaf atas kelalaian dan kekurangan ini, semoga setelah ini tidak akan lagi terjadi (kejadian seperti ini),” ungkap Umuh.

Tak hanya itu, ia mengaku akan menggandeng beberapa Bobotoh menjadi panitia. Supaya bisa mengawasi proses pelaksanaan pertandingan dan memantau lapangan.

“Agar ada perwakilan dari kalian,” bebernya.

Aksi ini ditutup dengan permintaan dari pihak Bobotoh, bahwa manajemen harus mengunggah permintaan maaf melalui sosial media dalam kurun waktu 24 jam. Serta mengatakan, jika permintaan maaf tak kunjung diunggah maka aksi selanjutnya akan digelar dengan lebih banyak massa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan