Korban Keracunan Massal di Tasik Bertambah, BPBD Siapkan Tenda Darurat

Salah satu korban keracunan asal Desa Tarunajaya Asep (45) menuturkan, sudah merasa mendingan dan kondisinya mulai pulih dari gejala buang air besar dan mual.

“Untuk makanan yang dikonsumsinya adalah bolu kukus yang ada di dalam snack. Untuk nasi tidak memakannya,” kata dia.

“Alhamdulillah sudah mulai pulih, sudah tidak buang air besar lagi. Kebetulan pada saat syukuran haji saya makan bolu kukus, kalau makan sedikit,” ujarnya, menambahkan.

Kapolsek Sukaraja IPTU Puryono mengatakan, untuk sampel sudah dibawa oleh kepolisian. Termasuk sudah mulai memeriksa sejumlah orang yang terlibat dalam keracunan massal.

“Kami periksa saksi dan panitia termasuk penyedia makanan ringan juga diperiksa. Untuk sampel makanan masih dalam tahap uji di laboratorium, dan penyebab keracunan masih diselidiki,” tambah dia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya belum menerima laporan hasil laboratorium penyebab keracunan di Kampung Cimawate Kecamatan Sukaraja tersebut.

“Biasanya hasil laboratorium itu bisa diketahui tiga hari sampai satu minggu. Itu belum ada, laporannya, nanti kalau ada dikabari,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah kepada radartasik.disway.id, Kamis (2/6/2022).

Sejak dr Iman Firmansyah masuk dan bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sudah ada dua kejadian luar biasa (KLB) keracunan.

Dua KLB keracunan itu terjadi pada Desember 2021 di Kecamatan Sodonghilir. Dalam kasus tersebut satu orang di antaranya meninggal dunia.

Kasus keracunan massal kedua yaitu saat ini di Kecamatan Sukaraja. Korbannya mencapai ratusan.

“Untuk kasus di Kecamatan Sukaraja ini alhamdulillah tidak ada yang sampai meninggal hanya saja sampai 147 orang yang menjadi korban,” jelas dr Iman. (rt/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan