Virus Hendra Disebut Mematikan, Ini Cara Mencegahnya

Jabarekspres.com Hendra bukan nama seseorang melainkan nama virus. Virus Hendra (HeV) menyebabkan penyakit parah pada kuda dan juga dapat melompat ke manusia yang terinfeksi hingga mematikan.

HeV yang merupakan keluarga virus Paramyxoviridae dari genus Henipavirus pertama kali ditemukan pada 1994 di Hendra, Brisbane, Australia. Sebab itu dinamakan Hendra. Penularannya lewat kelelawar.

“Inang alami virus ini adalah kelelawar pemakan buah-buahan. Bagaimana kelelawar bisa menularkan virus Hendra? Dia itu senang buah. Menggerogoti buah. Buahnya jatuh. Kemudian dimakan kuda, dan kuda itu menjadi sakit,” ujar Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, Minggu (22/5).

Menurut Prof Zubairi, rupanya kalau ada penebangan hutan, maka kelelawar itu akan pindah terbangnya ke pohon-pohon yang dekat rumah, dekat peternakan kuda. Jadi, hati-hati dengan penebangan hutan.

Kontak virus bisa terjadi saat manusia melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang terinfeksi, seperti cairan hidung atau darah.

Hingga saat ini belum ada bukti penyebaran Hendra dari manusia ke manusia, maupun kelelawar ke manusia. Manusia hanya tertular dari kuda.

Gejala dari HeV yaitu pendarahan, radang selaput otak, kejang-kejang, hingga edema paru (paru-paru kelebihan cairan). Dari data, 7 dari 10 manusia yang terinfeksi Hendra meninggal.

“Namun infeksi Hendra pada manusia amat jarang terjadi. Enggak usah panik,” ucapnya.

Sampai Maret 2021, total ada 63 kasus virus Hendra pada kuda di Australia yang akibatkan 105 kematian kuda dan 4 kematian di antara 7 kasus manusia yang terkonfirmasi.

Kontak virus bisa terjadi saat manusia melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang terinfeksi, seperti cairan hidung atau darah.

Untuk mencegah virus tersebut di antaranya memberi vaksin virus Hendra pada kuda yang sudah ada sejak 2012. Sementara vaksin untuk manusia belum tersedia.

“Yang krusial, ya selalu jaga kebersihan peternakan dan biasakan hidup higienis, termasuk cuci tangan,” pungkasnya. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan