Awas, Ternyata Bahaya Konsumsi Gorengan saat Berbuka dan sahur 

JABAREKSPRES.COM – Gorengan masih selalu menjadi primadona untuk menu berbuka puasa. Padahal dibalik kerenyahan dan kenikmaatan gorengan, tersimpan bahaya bila dikonsumsi saat perut kosong seperti waktu berbuka puasa.

Meski minyak masih langka dan mahal, namun banyak orang yang tak pernah bisa melewatkan konsumsi gorengan saat berbuka.

Banyak di antara masyarakat memilih berbuka dan sahur dengan gorengan atau makanan lain yang proses masaknya dengan digoreng.

Sementara ada pakar kesehatan yang menyarankan menghindari konsumsi gorengan saat perut kosong karena berbahaya bagi organ tubuh.

Seperti yang diungkapkan seorang Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Dr. dr Fiastuti Witjaksono.

Fiastuti menjelaskan, makanan yang digoreng atau gorengan termasuk perlu di hindari selama berbuka puasa dan sahur selama Ramadan demi kenyamanan lambung.

“Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi supaya lambung tidak merasa kurang nyaman. Lambungnya tidak enak, pengosongan lambung jadi lebih lambat,” kata dia dalam sebuah webinar kesehatan.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu juga menyebutkan, selain gorengan, makanan berlemak tinggi juga perlu dihindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung.

Selain dua hal tersebut, makanan yang dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya juga dikurangi terutama di awal-awal puasa.

“Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, bisa kembali menerima makanan biasa,” kata Fiastuti.

Dia juga menyarankan Anda menghindari makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman bersoda, sayuran tertentu semisal kol dan sawi karena menghasilkan gas di lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, kemudian buah-buah tertentu seperti nangka dan pisang ambon.

Selain makanan ada pula minuman yang sebaiknya dihindari, yakni minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan jeruk yang sangat asam.

“(Hal ini dilakukan) supaya puasa menghasilkan luaran yang lebih sehat tanpa dibebani beberapa kondisi yang ganggu lambung,” tutur Fiastuti.

Kemudian, demi meningkatkan daya tahah tubuh selama pandemi, Anda tak disarankan sahur mengkonsumsi  teh manis, namun perlu asupan makanan lengkap semisal mencakup protein seperti ikan, ayam, daging, tahu, tempe, susu serta sayur dan buah yang menjaga rasa kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar saat berpuasa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan