Kerjasama Dengan Kemenparekraf, LummoSHOP Ajak Pebisnis Optimalkan Ekspansi Usaha

“Di acara ini, pebisnis dapat memperluas wawasan usaha dari berbagai pakar dan membantu pebisnis menentukan strategi dan pendekatan yang tepat untuk pertumbuhan bisnisnya. LummoSHOP selalu mendukung pebisnis mendapatkan lebih banyak pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas usahanya dan mencapai potensi maksimalnya,” tambah Lorenzo.

Lummo Semesta Star Networking merupakan bagian dari inisiatif Lummo Semesta untuk memberikan pendampingan usaha bagi para pebisnis.

Acara ini dapat menjadi wadah berkomunikasi yang positif untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan jejaring mereka dengan berbagi informasi dan tips untuk pengembangan usaha bersama.

Acara pun di hadiri oleh 1.000 pengusaha lokal dari berbagai daerah secara daring yang berambisi untuk terus bertumbuh dan mengembangkan usahanya.

Ada pula para pembicara yaitu Fandy Silalahi – VP of Community and Merchant Success LummoSHOP, Direktur SMESCO – Leonard Theosabrata.

Lalu Founder PURANA – Nonita Respati, pemilik Nasi Kulit Syuurga – Hedar Alaydrus, serta produsen besar baju anak ERDANS13 – Shegi Mutya.

Para pebisnis profesional ini berbagi pengalaman dan strategi tentang bagaimana mengoptimalkan peluang ekspansi usaha di bulan Ramadan dengan model bisnis D2C.

Serta pentingnya pendekatan D2C sebagai basis membangun kedekatan pelanggan untuk bisnis yang berkelanjutan.

Fandy Silalahi VP of Community and Merchant Success LummoSHOP merangkum tren perilaku konsumen di bulan Ramadan dari berbagai sumber eksternal.

Untuk mempersiapkan pebisnis melakukan adaptasi operasional usaha dan produksi, serta menentukan strategi yang tepat dalam meningkatkan penjualannya.

“Selama bulan Ramadan, umat muslim memulai aktivitas lebih pagi dengan sahur, kegiatan ini di manfaatkan pula bagi sebagian besar masyarakat untuk berbelanja online sehingga menurut iPrice lonjakan trafik signifikan terjadi pada pukul 2-5 pagi,” kata Fandy Silalahi. “Bisa di simpulkan berbelanja online ketika sahur merupakan seasonal habit di Indonesia.”

“Menurut laporan Populix, 2022, saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, 82 persen dari responden menyatakan tertarik berbelanja kebutuhan untuk menunjang penampilan atau fesyen, 40 persen tertarik pada produk-produk kosmetik, di ikuti oleh perlengkapan ibadah sebanyak 33 persen,” tambah Fandy.

“Kue kering lebaran juga menjadi pilihan yang di minati sekitar 21 persen responden, sementara 18 persen di antaranya memilih untuk belanja kebutuhan pokok. Rata-rata orang Indonesia mulai berbelanja kebutuhan Ramadan puncaknya di minggu ketiga Ramadan menurut laporan Statista.”

Tinggalkan Balasan