Menjadi Miliarder tanpa Perencanaan Bisnis, Kenapa Tidak?

Jabarekspres.com — Merancang perencanaan bisnis, bagi beberapa pelaku start up, adalah hal yang penting guna mewujudkan cita-cita, menjadi miliarder misal.

Bagaimanapun, tidak semua orang setuju dengan anggapan tersebut. Bahkan menurut para miliarder sendiri, Jack Ma atau Bloomberg misal, perencanaan bisnis itu tidak terlalu penting.

Oh, iya? Kalau kamu tidak percaya, mari kita simak pendapat mereka mengenai perencanaan bisnis.

  • Terkadang Anda harus “Zig”, ketika kenyataan berkata “Zag”

Perkataan di atas adalah kutipan dari seorang pengusaha sukses terkenal asal Amerika, Michael Bloomberg.

Pada 2021, Forbes menempatkan Bloomberg ke dalam jajaran orang terkaya di dunia pada posisi kesembilan, dengan aset sebesar $55 miliar.

Dalam meraih kesuksesannya itu, Bloomberg menyebut bahwa ia mempunyai “trik” sehingga ia bisa seperti sekarang.

Trik tersebut adalah, menurutnya, perencanaan bisnis yang kaku itu lebih berbahaya daripada tidak punya rencana sama sekali.

“Anda pasti akan menghadapi masalah yang berbeda dari masalah yang telah Anda antisipasi sebelumnya. Terkadang, Anda harus “zig” ketika kenyataan berkata “zag,” kata Bloomberg, dikutip dari CEO Today.

Baginya, perencanaan bisnis yang terlalu detail dan tidak fleksibel akan menjadi hambatan besar ketika Anda dituntut untuk merespons suatu situasi-kondisi dengan cepat.

Dengan strategi tanpa “strategi” itu Bloomberg sudah tiba pada proyek versi kelima dari prototipe bisnisnya ketika para pesaingnya masih sibuk mendesain bisnis agar lebih sempurna.

“Ini kembali lagi ke persoalan berencana versus bertindak. Kami memilih bertindak semenjak hari pertama, sedangkan mereka memilih berencana selama berbulan-bulan,” kata Bloomberg.

Menurutnya, perencanaan usaha bagi ide bisnis yang baru dijalankan adalah hal yang tidak berguna dan tidak berarti.

“Meski Anda mempunyai asumsi yang hebat dan besar, namun pengetahuan Anda tentang situasi-kondisi riil itu sangat terbatas. Dengan begitu, semua analisa terperinci biasanya tidak relevan,” ia menambahkan.

  • Jika berencana, Anda kalah. Jika tidak berencana, Anda menang

Kutipan di atas adalah perkataan dari seorang pencetus Alibaba, yakni Jack Ma.

Jack Ma adalah seorang pebisnis yang mempunyai keraguan yang sama seperti Bloomberg. Dengan kata lain, pengusaha besar asal Cina itu tidak menyimpan banyak harapan pada rancangan bisnis yang terlalu kaku.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan